Views: 82
SAMOSIR, JAPOS.CO – Di tengah pesona Danau Toba yang mendunia, terdapat sebuah desa kecil yang memancarkan keindahan alami dan budaya yang memikat, namun perlahan terlupakan: Desa Bonan Dolok.
Terletak di Kecamatan Sainjur Mulamula Kabupaten Samosir, Bonan Dolok adalah desa yang masih memelihara kehijauan hutan, kejernihan mata air, dan tradisi Batak yang kuat. Rumah-rumah adat berdiri teguh, diselingi suara gondang dan tutur cerita nenek moyang yang masih hidup di tengah masyarakat. Namun sayangnya, kemegahan alam dan kekayaan budaya desa ini nyaris tak terdengar gaungnya.
“Orang datang ke Toba, tapi tidak tahu desa ini ada,” kata Opung Sihombing, warga setempat yang kini berusia 74 tahun. “Kami punya air terjun, kebun kopi, hutan pinus, dan ladang yang indah. Tapi jalan rusak, sinyal susah, dan pemerintah jarang datang.”
Ketertinggalan akses infrastruktur membuat Bonan Dolok luput dari radar wisatawan, meskipun desa ini menyimpan potensi luar biasa. Air Terjun Sipangolu, yang dipercaya sebagai tempat bersejarah penyembuhan dalam budaya Batak, hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki melewati jalan setapak yang belum tersentuh aspal.
Pariwisata yang terfokus di kawasan seperti Tomok dan Tuk Tuk menyisakan desa-desa seperti Bonan Dolok dalam bayang-bayang. Padahal, para pemuda desa telah mencoba membuat konten digital, mengenalkan desa lewat media sosial, dan mengadakan acara adat terbuka.
“Kami tidak butuh banyak. Cukup jalan bagus dan dukungan promosi. Selebihnya, biar keindahan desa yang berbicara,” ujar Lina Simanjuntak, pemuda lokal yang kini aktif sebagai penggerak komunitas wisata desa.
Bonan Dolok adalah cerminan desa yang menunggu untuk dilihat dan dihargai. Di tengah gegap gempita pariwisata Danau Toba sebagai geopark dunia, semoga desa ini tak selamanya jadi kisah yang dilupakan. (Red)