BeritaRiau

Penutupan Posko Angkutan Lebaran 2025 di Bandara SSK II, Jumlah Penumpang Naik Meski Pergerakan Pesawat Turun

×

Penutupan Posko Angkutan Lebaran 2025 di Bandara SSK II, Jumlah Penumpang Naik Meski Pergerakan Pesawat Turun

Sebarkan artikel ini
General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, kapolsek Bukit Raya, ka basarnas acara penutupan posko angkutan lebaran

Views: 110

PEKANBARU, JAPOS.CO – Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah pada Senin, 15 April 2025. Penutupan posko tersebut menandai berakhirnya rangkaian layanan khusus angkutan lebaran yang telah berlangsung selama 22 hari, sejak 21 Maret hingga 11 April 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko, dan turut dihadiri Kepala Basarnas, Kapolsek Bukit Raya, para pimpinan maskapai dan petugas ground handling, serta seluruh pemangku kepentingan bandara.

Dalam sambutannya, Radityo Ari Purwoko yang akrab disapa Oki menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi selama pelaksanaan posko.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sinergi dan kolaborasi seluruh instansi selama berlangsungnya posko angkutan lebaran. Seluruh kegiatan berjalan dengan sangat baik dan kondusif.” ucap Oki.

Selama periode posko, tercatat jumlah penumpang mengalami peningkatan sebesar 2,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 237.464 penumpang dilayani selama periode tersebut, naik dari 230.755 penumpang pada 2024. Meski terjadi peningkatan penumpang, jumlah pergerakan pesawat justru mengalami penurunan sebesar 13 persen, dari 1.755 penerbangan pada 2024 menjadi 1.526 penerbangan pada 2025.

Namun demikian, tingkat ketepatan waktu penerbangan atau On Time Performance (OTP) Bandara Sultan Syarif Kasim II justru menunjukkan capaian membanggakan, yakni sebesar 80 persen, lebih tinggi dari rata-rata OTP nasional yang berada di angka 74 persen.

Puncak arus mudik terjadi pada H-2 lebaran, Sabtu 29 Maret 2025, dengan 82 pergerakan pesawat dan 13.609 penumpang, sedangkan puncak arus balik terjadi pada H+6, Senin 7 April 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 14.094 dan 84 pergerakan pesawat.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode tersebut, pihak bandara bersama sejumlah maskapai menyiapkan 133 penerbangan tambahan (extra flight).

Penerbangan tambahan tersebut berasal dari berbagai maskapai, seperti Garuda Indonesia rute Jakarta, Pelita Air rute Jakarta, Citilink rute Jakarta dan Yogyakarta, Super Air Jet rute Batam dan Kualanamu, serta Lion Air rute Yogyakarta.

Selain itu, Bandara Sultan Syarif Kasim II juga memberikan pelayanan penerbangan di luar jam operasional (operating hour) berdasarkan permintaan maskapai. Tercatat sebanyak 28 permohonan perpanjangan waktu operasional (extend), dengan waktu perpanjangan terpanjang hingga pukul 00.35 WIB pada 29 Maret 2025 untuk penerbangan Lion Air dari Yogyakarta.

Sementara itu, satu penerbangan melakukan permintaan lebih awal (advance) yakni penerbangan Citilink dari Batam pada 5 April 2025 pukul 04.00 WIB, yang membawa rombongan jemaah umrah.

General Manager Radityo Ari Purwoko menjelaskan bahwa secara umum operasional bandara selama angkutan Lebaran 2025 berjalan aman dan lancar tanpa kendala berarti.

“Keterlambatan hanya terjadi beberapa kali, namun seluruhnya dapat ditangani dengan baik tanpa keluhan dari penumpang.” jelasnya.

Tercatat lima kejadian keterlambatan penerbangan. Salah satunya adalah Return to Apron (RTA) atau kembalinya pesawat ke apron karena alasan teknis pada penerbangan AirAsia tujuan Kuala Lumpur, yang mengakibatkan keterlambatan selama 60 menit. Selain itu, terjadi juga Return to Base (RTB) pada penerbangan Wings Air tujuan Rengat, akibat kondisi cuaca buruk berupa awan rendah di Rengat, sehingga pesawat tidak dapat mendarat dan harus kembali ke Pekanbaru.

Kejadian ini menyebabkan keterlambatan hingga 120 menit. Tiga penerbangan lainnya mengalami divert atau pengalihan pendaratan ke bandara alternatif karena cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang di Pekanbaru. Dua penerbangan Super Air Jet dan satu penerbangan Pelita Air dialihkan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam, dengan keterlambatan maksimal mencapai 180 menit.

Seluruh kejadian tersebut, menurut Radityo, dapat ditangani dengan koordinasi yang baik antar petugas dan tidak menimbulkan gangguan besar terhadap jadwal maupun pelayanan kepada penumpang.

Dengan berakhirnya masa pelayanan Posko Angkutan Lebaran 2025, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan koordinasi lintas sektor guna menjamin kelancaran arus transportasi udara, terutama pada masa-masa puncak seperti libur hari besar keagamaan. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *