Views: 118
JAKARTA, JAPOS.CO – Untuk kesekian kalinya, dugaan penipuan oleh oknum kasir minimarket kembali terjadi. Kali ini, Indomaret yang berlokasi di Jl. Daan Mogot KM 11, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, kembali menjadi sorotan setelah salah satu konsumennya, Mr. Lim, mengaku menjadi korban dugaan kecurangan harga di kasir.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu pagi (5/4/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Ini bukan kali pertama Mr. Lim mengalami kejadian serupa di gerai yang sama. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami hal serupa pada 30 April 2024 lalu, tepat satu tahun sebelumnya.
“Saya sudah dua kali ditipu di Indomaret ini. Kejadiannya sama, harga di rak berbeda dengan harga yang dikenakan di kasir,” ujar Mr. Lim saat diwawancarai oleh tim JAPOS.CO.
Modus Klasik: Harga di Rak Tak Sesuai di Kasir
Kejadian terbaru bermula saat Mr. Lim membeli empat bungkus kopi merek Nescafe Classic yang masing-masing tertera seharga Rp 25.000 di rak. Dengan perhitungan sederhana, total harga seharusnya Rp 100.000. Namun, saat membayar di kasir, ia dikenakan biaya sebesar Rp 102.000.
Kasir yang bertugas saat itu, diketahui bernama Lisa Nasution dengan ID Card No. 2015564635, menyebutkan total belanja Rp 102.000. Mr. Lim pun langsung mempertanyakan kejanggalan tersebut karena jelas tertulis harga satuan Rp 25.000 di rak.
“Saya kaget. Ini hanya beda dua ribu rupiah, tapi ini bukan masalah nominal. Ini soal kejujuran dan kepercayaan konsumen,” tegas Mr. Lim.
Respons Pihak Gerai: Permintaan Maaf yang Dinilai Tidak Cukup
Tidak lama setelah Mr. Lim menyampaikan protesnya, seorang pria bernama Ibnu Ramadhan, yang mengaku sebagai penanggung jawab gerai dengan ID Card No. 2015418772, datang menghampiri. Ia berdalih bahwa perbedaan harga mungkin disebabkan oleh pergantian shift atau harga di sistem yang belum diperbarui.
“Saya ajak dia langsung ke rak untuk memastikan harga, dan dia mengakui memang tertera Rp 25.000. Dia minta maaf, tapi saya bilang permintaan maaf saja tidak cukup. Ini sudah kejadian kedua,” ujar Mr. Lim dengan nada kecewa.
Yang lebih mengejutkan, saat Mr. Lim menyatakan niatnya untuk melaporkan kejadian ini ke kantor pusat, Ibnu justru memberikan respons yang dianggap kurang etis.
“Kami sudah minta maaf. Kalau mau lapor, ya silakan saja. Kami tidak takut,” ucap Ibnu sambil menunjukkan ID Card-nya, sebagaimana ditirukan oleh Mr. Lim.
Himbauan untuk Konsumen: Jangan Abaikan Kewaspadaan
Kejadian ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap ketidaksesuaian harga di sejumlah gerai ritel modern. Meski perbedaan harga tampak kecil, namun praktik semacam ini jika terus dibiarkan bisa merugikan banyak konsumen dalam jangka panjang.
Mr. Lim berharap pengalaman pribadinya bisa menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada saat berbelanja, khususnya di Indomaret atau minimarket lainnya.
“Saya berharap semua konsumen mulai teliti sebelum membayar. Periksa harga yang tertera di rak dan bandingkan dengan struk pembayaran. Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang tidak sesuai,” pesannya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen Indomaret, baik dari gerai setempat maupun kantor pusat untuk menjumpai Mr. Lim dikantornya setelah memberikan kartu nama atas Mr. Lim.
Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap praktik-praktik ritel yang bisa merugikan konsumen. Semoga kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak agar kepercayaan publik terhadap ritel modern tetap terjaga. (Red)
