Views: 130
ASAHAN, JAPOS.CO – Setengah badan jalan penghubung antara Kabuapten Asahan dan Kabupaten Simalungun Sumatra utara, tepatnya di Desa Ujung padang kecamatan Bandar pasir mandoge, ambles ke jurang sedalam kurang lebih Delapan meter.
Hingga saat ini, akses jalan milik Provinsi Sumatra utara tersebut, masih belum juga diperbaiki. Padahal amblesnya badan jalan itu terjadi pada beberapa bulan lalu.
Meskipun setengah badan jalannya ambles, akses jalan masih bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Namun harus secara bergantian dari kedua sisi.
Seorang warga yang biasa di panggil Pak pernando mengutarakan kepada awak Media Japos.co, bahwa akses jalan penghubung tersebut memang telah rusak sejak lama. Kondisinya kini semakin mengkhawatirkan karena tak kunjung diperbaiki.
Dirinya juga mengatakan bahwa sepanjang jalan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut terdapat lima titik longsor. Bahkan beberapa di antaranya nyaris putus dan hanya dapat dilalui kendaraan secara bergantian.
“Iya ada lima titik longsor dan ambles, semoga ada tindaklanjutnya agar tidak ada korban,” jelas Pernando.
Lanjut nya lagi, jalan penghubung dua kabupaten tersebut adalah kewenangannya milik Pemprov Sumatera utara.
“Jadi sejak zamannya Gubernur Edy Rahmayadi lah jalan Provinsi tersebut tak kunjung di perbaiki. kalau terusan macam ini gimana lagi apakah nanti ada korban baru pemerintah provinsi mau memperbaiki ? datang pun kemari yang berbaju dinas hanya foto foto kata nya untuk laporan ke atas, ini udah tahun 2025 belum juga di perbaiki,” ucap Pernando.
Selanjutnya Sianturi warga Huta padang juga mengimbau masyarakat yang hendak melewati sejumlah jalan lintas agar berhati-hati. Terutama pada jalan yang terdapat titik-titik longsor.
Menurutnya, jika cuaca sedang buruk maka bisa saja berpotensi terjadinya longsor susulan. Sejumlah wilayah di Kabupaten Asahan memang rawan akan bencana longsor karena kondisi geografisnya.
“Tetap waspada dan hati-hati jika hendak melintas,” kata Sianturi.
Untuk diketahui, sebenarnya kerusakan jalan milik Provinsi Sumatra utara itu, telah terjadi sejak lama. sejak zamannya Gubernur Edy Rahmayadi.
Selama ini, kondisi jalannya telah banyak berlubang dengan tanah yang terus tergerus setiap harinya, karena tak kunjung diperbaiki akhirnya jalan tersebut ambles hingga ke jurang.(ZUL)