Views: 888
PEKANBARU, JAPOS.CO – Banjir merendam empat kelurahan di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau. Sebanyak 17.000 jiwa dari 3.000 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat tingginya debit air yang mencapai dua meter di beberapa titik.
Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Kelurahan Meranti Pandak, di mana lebih dari 4.000 warga harus meninggalkan rumah mereka. Meski sebagian besar warga telah dievakuasi, masih ada yang memilih bertahan di rumah masing-masing.
Untuk memastikan kondisi masyarakat yang terdampak, Kapolda Riau Irjen M. Iqbal bersama Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dan Wakapolda Riau Brigjen Jossy meninjau langsung lokasi banjir. Jumat (7-3-2025) Dalam kunjungan tersebut, mereka menemukan sejumlah warga yang masih bertahan di rumah. Warga yang bertahan diberikan imbauan untuk mengutamakan keselamatan serta mendapatkan bantuan berupa paket sembako.
Tenda Pengungsian dan Dapur Umum Disiapkan
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah mendirikan tenda darurat guna menampung warga yang mengungsi. Wali Kota Agung Nugroho menyatakan bahwa jumlah tenda akan ditambah guna memastikan semua warga terdampak mendapatkan tempat yang layak. Selain itu, Pemko juga menyediakan dapur umum di Mal Pelayanan Publik, Jalan Sudirman, guna memenuhi kebutuhan makanan lebih dari 17.000 warga terdampak.
“Ketersediaan tenda akan kami tambah, dan distribusi makanan akan terus dilakukan. Kami sudah meninjau langsung lokasi, dan masih ada warga yang bertahan di rumah mereka. Kami imbau agar mereka tetap waspada dan berhati-hati. Selain itu, Kapolda dan Wakapolda juga telah memberikan bantuan sembako kepada warga yang mengungsi,” ujar Agung Nugroho, Jumat (7/3/2025).
Kapolda Riau Irjen M. Iqbal menegaskan bahwa kepolisian siap membantu masyarakat terdampak banjir dengan berkoordinasi bersama Pemko Pekanbaru dan berbagai pihak terkait. Ia memastikan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama.
“Kami telah mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, dan posko kesehatan untuk membantu para korban banjir. Bantuan paket sembako juga telah kami distribusikan langsung kepada masyarakat terdampak. Kami pastikan tidak ada warga yang terancam keselamatannya,” ujar Irjen M. Iqbal.
Warga Keluhkan Kondisi di Pengungsian
Salah satu warga yang mengungsi, Nurhikmah Pakpahan, mengungkapkan bahwa ia bersama dua anaknya sudah tinggal di tenda darurat sejak sehari sebelumnya. Ia mengaku kondisi di rumahnya tidak memungkinkan lagi untuk dihuni karena air terus naik.
“Anak-anak kami mengalami demam dan gatal-gatal akibat banjir. Tapi untungnya ada posko kesehatan yang memberikan obat dan perawatan. Di pengungsian, kami juga mendapatkan makanan untuk berbuka puasa dan sahur,” kata Nurhikmah.
Namun, ia juga mengeluhkan kondisi di tenda pengungsian yang mulai terasa panas akibat banyaknya warga yang mengungsi dalam satu tenda. Menurutnya, warga sangat membutuhkan kipas angin agar sirkulasi udara tetap baik.
“Kami berharap ada kipas angin di setiap tenda, karena sekarang kondisinya sudah sangat panas,” ujarnya.
Pihak terkait terus berupaya memberikan bantuan dan layanan terbaik bagi masyarakat terdampak. Pemko Pekanbaru dan aparat kepolisian juga mengimbau warga agar tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi untuk menghindari risiko lebih besar akibat banjir yang masih berlangsung.(AH)