Views: 37
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Perayaan Nisfu Sya’ban kembali membawa dampak signifikan bagi industri perhotelan dan kuliner di Kota Pekalongan. Hal ini disampaikan Penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pekalongan, Cucut Suranto, saat dikonfirmasi melalui telepon baru-baru ini.
Ia mengatakan bahwa tingkat hunian hotel dan kunjungan ke restoran meningkat tajam selama periode perayaan ini. “Reservasi hotel sudah mulai masuk sejak satu bulan sebelumnya. Pada hari pertama perayaan, seluruh kamar hotel baik berbintang maupun non-bintang terisi penuh, sementara pada hari kedua, tingkat hunian tetap tinggi,” kayanya.
Cucut menyebut dari jumlah kamar hotel berbintang di Kota Pekalongan mencapai sekitar 1.100 kamar, 100 persen terpenuhi. Dan untuk hotel non-bintang setempat sekitar 500 kamar, okupansi hampir menyentuh angka 100 persen.
Selain industri perhotelan, sektor kuliner turut merasakan lonjakan kunjungan. Wisatawan dan peziarah yang hadir tidak hanya menginap di hotel tetapi juga menikmati kuliner khas daerah seperti soto tauto dan megono. “Kota Pekalongan memiliki keunikan tersendiri dalam sektor kuliner. Para tamu menyempatkan diri mencicipi makanan khas, yang secara langsung berdampak positif pada perekonomian daerah,” tambahnya.
Menurutnya, tren peningkatan ini terus terjadi setiap tahun, hal ini menegaskan posisi Kota Pekalongan sebagai salah satu destinasi wisata religi yang berkembang pesat. Lebih lanjut, ia berharap upaya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha perhotelan, dan restoran terus didorong untuk menjaga pertumbuhan ekonomi sektor ini.
Dengan tren yang terus meningkat, diharapkan Kota Pekalongan semakin dikenal sebagai destinasi wisata religi sekaligus kota dengan pengalaman kuliner yang menarik, sehingga dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.(sofi)