Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Barat

Tangis Haru dan Rinai Hujan Warnai Perpisahan Sutan Riska: Jejak Kepemimpinan Abadi di Dharmasraya

×

Tangis Haru dan Rinai Hujan Warnai Perpisahan Sutan Riska: Jejak Kepemimpinan Abadi di Dharmasraya

Sebarkan artikel ini
Salam Haru Bersama Bupati Sutan Riska Diakhir massa Jabatan.

Views: 747

DHARMASRAYA, JAPOS.CO Langit mendung dan rinai hujan seakan ikut merasakan haru yang menyelimuti halaman Kantor Bupati Dharmasraya, Senin (18/02/2025). Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan walinagari se-Dharmasraya berkumpul dalam barisan rapi untuk menyaksikan momen penuh emosional dalam Apel Akbar perpisahan Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bupati yang telah mencatat sejarah selama dua periode kepemimpinan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Pidato Perpisahan yang Menyentuh Hati

Suasana yang awalnya penuh disiplin berubah menjadi haru ketika Sutan Riska naik ke podium. Dengan wajah tegar namun suara yang mulai bergetar, beliau mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh ASN yang telah mendampingi perjalanannya dalam membangun Dharmasraya.

“Hampir sembilan tahun kita bersama. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh ASN dan walinagari atas dedikasi dan loyalitasnya. Jika ada kata atau kebijakan yang kurang berkenan, saya dengan tulus meminta maaf,” ujarnya sambil menahan air mata.

Mendengar kata-kata tersebut, beberapa ASN menundukkan kepala, menahan haru yang tak terbendung. Bagi mereka, Sutan Riska telah menjadi sosok inspiratif yang membawa perubahan signifikan bagi daerah ini, mulai dari infrastruktur yang berkembang pesat hingga pelayanan publik yang semakin prima.

Pesan untuk Pengembangan ASN

Dalam pidatonya, Sutan Riska menegaskan bahwa kemajuan yang dicapai bukanlah hasil kerja individu, melainkan kolaborasi dan sinergi seluruh elemen pemerintahan. Ia mengajak ASN untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan menganggap mutasi sebagai bagian dari dinamika birokrasi, bukan sebagai hukuman.

“Jangan pernah puas dengan pencapaian yang ada. Persaingan semakin ketat, dan hanya mereka yang mau belajar dan beradaptasi yang akan bertahan. Mutasi bukan hukuman, tetapi bagian dari penyegaran organisasi. Dimanapun ditempatkan, bekerjalah dengan baik. Saya yakin ASN Dharmasraya adalah orang-orang hebat yang siap menghadapi tantangan di mana pun berada,” tegasnya.

Dukungan untuk Kepemimpinan Baru

Di tengah kehangatan suasana, Sutan Riska juga menyampaikan pesan penting mengenai transisi kepemimpinan. Beliau mendukung penuh kepemimpinan baru yang akan dilaksanakan oleh Annisa-Leli.

“Keberlanjutan pembangunan tidak bergantung pada satu individu. Sebentar lagi, Dharmasraya akan dipimpin oleh Ibu Annisa dan Ibu Leli. Saya mengajak seluruh ASN untuk mendukung penuh kepemimpinan beliau berdua, agar Dharmasraya terus maju,” serunya disambut tepuk tangan meriah.

Beliau mengingatkan agar ASN tetap solid dan profesional, tidak terpengaruh oleh dinamika politik yang bisa menghambat laju pembangunan daerah.

Sentuhan Personal dari Istri Sang Bupati

Tidak hanya Sutan Riska, istrinya, Ny. Puti Intan Dewi, juga menyampaikan pesan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh ASN yang telah mendampingi perjalanan kepemimpinan suaminya.

“Saya merasa terhormat menjadi bagian dari keluarga besar Pemkab Dharmasraya. Jika ada hal yang kurang berkenan selama saya mendampingi suami, saya mohon maaf. Ketika suami saya keluar rumah, beliau adalah milik masyarakat, milik bapak ibu semua,” ucapnya dengan suara lembut yang disambut haru, terutama oleh ASN perempuan.

Momen Perpisahan yang Mengharukan

Puncak emosional terjadi ketika Sutan Riska dan Ny. Puti Intan Dewi turun dari podium untuk menyalami setiap ASN yang hadir. Tangisan pecah, dan beberapa ASN terlihat memeluk erat pemimpin mereka, seolah enggan melepaskan sosok yang telah membawa Dharmasraya menuju kemajuan.

Setelah acara apel usai, Sekda H. Adlisman bersama Ketua DWP Ny. Syafni mengantarkan Sutan Riska dan istrinya ke kediaman pribadi di Nagari Sungai Rumbai. Pagi itu, di bawah langit mendung Dharmasraya, kepemimpinan Sutan Riska resmi berakhir. Namun, jejak pengabdian dan warisan pembangunan yang ditinggalkannya akan terus dikenang sebagai fondasi bagi perjalanan Dharmasraya menuju kemajuan, kemandirian, dan keberbudayaan yang semakin bersinar.

(YN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *