Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Barat

Tangis Haru dan Rinai Hujan Warnai Perpisahan Sutan Riska: Jejak Kepemimpinan Abadi di Dharmasraya

×

Tangis Haru dan Rinai Hujan Warnai Perpisahan Sutan Riska: Jejak Kepemimpinan Abadi di Dharmasraya

Sebarkan artikel ini
Bupati Sutan Riska Bersama Ny Dewi Sutan Riska Pada Detik Akhir Massa Jabatan.

Views: 114

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Langit mendung dan rinai hujan seakan turut merasakan suasana haru yang menyelimuti halaman Kantor Bupati Dharmasraya pada Senin (18/02/2025). Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan walinagari se-Dharmasraya berdiri dalam barisan rapi, menyaksikan Apel Akbar yang menjadi momen perpisahan penuh emosi bagi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bupati yang telah menorehkan sejarah kepemimpinan selama dua periode.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Suasana apel yang semula penuh disiplin berubah menjadi lautan emosi saat Sutan Riska menaiki podium. Wajahnya tetap tegar, tetapi suaranya mulai bergetar saat ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN yang telah mendampinginya dalam membangun Dharmasraya.

“Hampir sembilan tahun kita bersama. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh ASN dan walinagari atas dedikasi dan loyalitasnya. Jika ada kata atau kebijakan yang kurang berkenan, saya dengan tulus meminta maaf,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar kata-kata itu, beberapa ASN menundukkan kepala, menahan haru yang tak terbendung. Bagi mereka, Sutan Riska bukan sekadar pemimpin, tetapi juga sosok inspiratif yang membawa perubahan besar bagi Dharmasraya. Infrastruktur berkembang pesat, pelayanan publik semakin baik, dan nama Dharmasraya kian bersinar di tingkat nasional.

Pesan Perpisahan: ASN Harus Terus Berkembang

Dalam pidatonya, Sutan Riska menegaskan bahwa kemajuan yang telah dicapai bukanlah hasil kerja individu, melainkan kolaborasi dan sinergi seluruh elemen pemerintahan. Ia berpesan agar ASN terus meningkatkan kapasitas diri dan tidak takut terhadap mutasi sebagai bagian dari dinamika birokrasi.

“Jangan pernah puas dengan pencapaian yang ada. Persaingan semakin ketat, dan hanya mereka yang mau belajar dan beradaptasi yang akan bertahan,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa birokrasi harus terus bergerak maju dengan semangat profesionalisme dan loyalitas.

“Mutasi bukan hukuman, tetapi bagian dari penyegaran organisasi. Dimanapun ditempatkan, bekerjalah dengan baik. Saya yakin ASN Dharmasraya adalah orang-orang hebat yang siap menghadapi tantangan di mana pun berada,” ujarnya penuh keyakinan.

Dukung Kepemimpinan Baru Annisa-Leli

Di hadapan ratusan ASN, Sutan Riska turut menitipkan pesan penting: mendukung penuh kepemimpinan bupati dan wakil bupati baru, Annisa-Leli.

“Keberlanjutan pembangunan tidak bergantung pada satu individu. Sebentar lagi, Dharmasraya akan dipimpin oleh Ibu Annisa dan Ibu Leli. Saya mengajak seluruh ASN untuk mendukung penuh kepemimpinan beliau berdua, agar Dharmasraya terus maju,” katanya, disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Ia juga mengingatkan ASN agar tetap solid dan tidak terpengaruh dinamika politik yang dapat menghambat pembangunan daerah.

“Jangan sampai kesolidan yang kita bangun selama ini buyar setelah saya pergi. ASN harus tetap profesional dan loyal kepada pemerintahan yang sah,” pesannya.

Ny. Puti Intan Dewi: “Ketika Suami Saya Keluar Rumah, Beliau Milik Masyarakat”

Di sampingnya, sang istri, Ny. Puti Intan Dewi, turut mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada ASN Dharmasraya atas kebersamaan selama ini.

“Saya merasa terhormat menjadi bagian dari keluarga besar Pemkab Dharmasraya. Jika ada hal yang kurang berkenan selama saya mendampingi suami, saya mohon maaf,” ucapnya lembut.

Dengan suara bergetar, ia menegaskan bahwa sebagai istri bupati, ia selalu berusaha menempatkan diri sesuai porsinya.

“Ketika suami saya keluar rumah, beliau adalah milik masyarakat, milik bapak ibu semua,” katanya, yang langsung disambut tangis haru, terutama dari ASN perempuan.

Tangis Pecah Saat Jabat Tangan Terakhir

Puncak momen emosional terjadi saat Sutan Riska dan istrinya turun dari podium dan mulai menyalami satu per satu ASN yang hadir. Tangisan pecah, banyak yang tak kuasa menahan rasa haru. Beberapa ASN bahkan terlihat memeluk erat pemimpin mereka, seakan enggan melepas sosok yang telah membawa Dharmasraya menuju kemajuan.

Setelah apel berakhir, Sekda H. Adlisman beserta Ketua DWP Ny. Syafni mengantarkan Sutan Riska dan istri ke kediaman pribadi mereka di Nagari Sungai Rumbai.

Pagi itu, di bawah langit Dharmasraya yang mendung, kepemimpinan Sutan Riska resmi berakhir. Namun, jejak pengabdian dan warisan pembangunan yang ditinggalkannya akan terus dikenang dalam perjalanan Dharmasraya yang maju, mandiri, dan berbudaya. (YN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *