BeritaJawa Barat

Antisipasi Kelangkaan Gas Melon DPRD Ciamis Gelar Raker

×

Antisipasi Kelangkaan Gas Melon DPRD Ciamis Gelar Raker

Sebarkan artikel ini
sebelah kanan, H. Asep Khalid, sebelah kiri H. Awan Setiawan

Views: 1.1K

CIAMIS, JAPOS.CO – Antisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Komisi B DPRD Ciamis panggil Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis, bagian perekonomian Sekda Ciamis, serta para pemilik pangkalan dan agen.

Ketua Komisi B DPRD Ciamis, H. Awan Setiawan mengatakan, rapat kerja terkait gas elpiji 3 kilogram ini sebagai upaya agar di Kabupaten Ciamis tidak terjadi kelangkaan seperti daerah lain. “Dari hasil laporan pihak DKUKMP serta pemilik pangkalan dan agen, untuk Kabupaten Ciamis dipastikan pasokan aman. Masyarakat masih bisa mendapatkan gas elpiji 3 kilogram setiap harinya,” kata H. Awan kepada para awak media, Rabu (5/2).

Menurutnya, sebagai upaya antisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, pemilik pengkalan harus bisa mengamankan agen. Kemudian, agen juga harus bisa mengamankan pasokan ke pengecer. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka pihaknya akan menindak tegas pemilik pangkalan dan agen. “Rapat kerja ini sebagai bentuk antisipasi, meski di Ciamis tidak ada gejolak kelangkaan seperti di daerah lain ketika pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan membuat aturan. Dalam aturan itu menyebutkan bahwa pangkalan dan agen jangan menjual gas 3 kilogram ke warung pengecer per tanggal 1 Januari 2025 dan malah terjadi kelangkaan. Akibat kejadian tersebut, maka Presiden Prabowo menginstruksikan Kementerian Perdagangan untuk.mencabut aturan tersebut. Akhirnya pangkalan dan agen kembali jual gas elpiji 3 kilogram ke pengecer,” jelasnya.

Kata dia, gejolak kelangkaan gas elpiji 3 kilogram terjadi di luar wilayah Kabupaten Ciamis. Namun pangkalan dan agen di Ciamis masih melayani penjualan bagi pengecer. Hal itu menjadi laporan para pemilik pangkalan dan agen setelah rapat kerja dengan Komisi B DPRD. Adapun HET elpiji 3 kilogram adalah Rp 16 ribu.

Monitoring DKUKMP Ciamis

Sebelumnya, Pemkab Ciamis, melalui DKUKMP Ciamis melakukan monitoring ke lapangan, Selasa (4/1). Monitoring tersebut dalam upaya memastikan stok kebutuhan masyarakat terkait gas elpiji 3 kilogram (kg). “Kita hari ini melakukan monitoring ke lapangan mendatangi agen dan pangkalan. Karena adanya kebijakan baru tentang pembelian gas 3 Kg harus melalui agen ataupun pangkalan,” kata Kepala DKUKMP Ciamis, H. Asep Khalid kepada para awak media.

Kadis KUKMP Ciamis memastikan bahwa berdasarkan keterangan dari agen yang berada di Kelurahan Maleber, untuk stok gas elpiji 3 kg sendiri masih terbilang cukup aman. Tapi memang ada terjadi keterlambatan pengiriman dari pihak Pertamina pada hari kemarin. Sehingga banyak masyarakat yang kelimpungan mencari gas melon tersebut. “Di pangkalan PT Rima Perdana kemarin diisi oleh pihak agen sekitar 120 tabung gas. Tapi dalam sehari tadi langsung habis, dengan menyisakan 12 tabung gas lagi,” ungkapnya.

Sementara terkait mengenai kelangkaan stok gas elpiji 3 kg, menurutnya, hal itu terjadi karena adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat. Kebijakan tersebut mengharuskan masyarakat membeli gas 3 kg melalui pangkalan ataupun ke langsung pihak agen. “Di Ciamis ada 35 agen, dengan total jumlah pangkalan sebanyak 1.167 yang tersebar di 27 kecamatan. Sedangkan untuk harga gas elpiji 3 kg, bahwa di pangkalan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp16 ribu, “ terangnya.

Pihaknya juga akan terus memastikan stok ketersediaan gas elpiji 3 kg di pangkalan ataupun agen berjalan dengan aman. Jangan sampai ketika kebijakan tersebut diberlakukan, masyarakat malah kelimpungan. “Kita akan melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina, agar ketersediaan gas 3 kg aman. Jangan sampai di masyarakat terjadi panic buying,” pungkasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *