Views: 60
DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Senyum bahagia menghiasi wajah warga Nagari Siguntur saat Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, meresmikan Jembatan Gantung Siguntur yang membentang megah di atas Sungai Batanghari, Senin (3/1/2025). Peresmian jembatan ini menjadi hadiah manis di penghujung masa jabatan Sutan Riska, yang telah memimpin Dharmasraya selama dua periode.
Didampingi Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional II Sumbar, Andi Mulya Rusli, Sutan Riska secara simbolis memotong pita tanda diresmikannya jembatan yang sudah lama dinantikan masyarakat. Sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari tokoh masyarakat, perangkat nagari, hingga ratusan warga pun menggema, menandai momen bersejarah tersebut.
Hadir dalam acara ini, Ketua DPRD Dharmasraya, Jemi Hendra, bersama anggota Sutan Riki Alkhalik, Plt Kadis PU Andar, Camat Sitiung Zulhedri, Wali Nagari Siguntur Hamdan, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya yang turut merasakan kebahagiaan atas rampungnya proyek vital ini.
Jembatan senilai Rp21,7 miliar ini memiliki panjang total 230 meter, terdiri dari bentang utama 150 meter dan pendekat masing-masing 40 meter di kedua sisi. Dengan ukuran tersebut, Jembatan Gantung Siguntur kini menjadi jembatan gantung terpanjang di Sumatera Barat. Infrastruktur ini akan menghubungkan Jorong Siluak dengan pusat pemerintahan Nagari Siguntur dan Kecamatan Sitiung, membuka akses vital yang sebelumnya sulit dijangkau.
Dalam sambutannya, Sutan Riska menegaskan bahwa pembangunan jembatan ini adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat.
“Jembatan ini bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan jembatan harapan bagi masyarakat Siguntur. Dengan adanya jembatan ini, kami berharap aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial dapat berjalan lebih lancar dan produktif,” ujar Sutan Riska.
Bupati yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Apkasi itu berpesan agar jembatan ini dijaga dan dirawat bersama-sama. Ia menekankan pentingnya rasa memiliki di kalangan masyarakat agar infrastruktur ini dapat bertahan lama dan memberikan manfaat maksimal.
Sebelum jembatan ini berdiri kokoh, warga terpaksa menggunakan perahu atau pelayangan ponton untuk menyeberangi Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Kondisi tersebut kerap menyulitkan aktivitas harian, terutama bagi para pelajar yang harus berjuang menempuh perjalanan ke sekolah dan para petani yang kesulitan membawa hasil panen mereka ke pasar.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dengan adanya jembatan ini. Terima kasih kepada pemerintah pusat dan khususnya kepada Bapak Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang telah memperjuangkan proyek ini untuk nagari kami,” ungkap Sutan Hendri, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Menurutnya, keinginan masyarakat untuk memiliki jembatan penghubung ini sudah ada sejak lama. Selain memudahkan akses sehari-hari, keberadaan jembatan ini juga membuka peluang pengembangan situs-situs bersejarah di seberang Batanghari menjadi objek wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Peresmian Jembatan Gantung Siguntur ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Kolaborasi dari berbagai pihak memungkinkan proyek ini diselesaikan tepat waktu dan kini bisa segera dimanfaatkan.
Dengan berdirinya jembatan ini, asa baru pun tumbuh di hati warga Jorong Siluak dan Nagari Siguntur. Infrastruktur ini diharapkan tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata di wilayah Dharmasraya.(YN)
