Views: 75
MAROS, JAPOS.CO – Untuk pertama kalinya, Kabupaten Maros menggelar ajang bergengsi Festival Lagu Daerah “Box Maros Keren” (BMK) 2025, yang memperebutkan Piala Bupati Maros. Festival ini menjadi momen bersejarah dalam melestarikan lagu-lagu daerah dan menggali potensi seni musik lokal di Sulawesi Selatan.
Festival ini berlangsung selama dua hari, dari 24 hingga 25 Januari 2025, dengan jumlah peserta mencapai 50 orang yang mewakili sembilan kabupaten/kota: Kabupaten Maros, Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Bone, Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Bulukumba.
Setiap peserta diwajibkan membawakan dua lagu daerah, yaitu satu lagu wajib dan satu lagu pilihan, dengan syarat usia peserta antara 14 hingga 45 tahun. Kompetisi ini menawarkan total hadiah sebesar Rp 8 juta, sebagai penghargaan atas bakat dan kontribusi dalam melestarikan seni budaya daerah.
Festival yang diprakarsai oleh Semut Indonesia DPD Maros ini diketuai oleh Anchi sebagai ketua pelaksana. Sebagai gelaran perdana, acara ini berlangsung meriah dengan atmosfer kompetitif yang tinggi. Panitia optimis bahwa festival ini akan menjadi tradisi tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Maros, Chaidir Syam, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan festival ini. “Saya berharap ke depan, festival ini bisa diselenggarakan dengan persiapan yang lebih matang. Bagi peserta yang berhasil meraih juara, terus tingkatkan kemampuan, dan bagi yang belum berhasil, jadikan ini sebagai pelajaran untuk berkembang lebih baik,” ujarnya.
Panitia mengumumkan para juara festival sebagai berikut:
Juara 1: Kabupaten Maros
Juara 2: Kabupaten Bulukumba
Juara 3: Kabupaten Jeneponto
Juara Harapan 1: Kota Makassar
Juara Harapan 2: Kabupaten Maros
Juara Harapan 3: Kabupaten Bulukumba
Juara Favorit: Kabupaten Maros
Panitia menyampaikan bahwa festival ini diharapkan dapat mempererat kebersamaan antardaerah dan memperkokoh kecintaan terhadap budaya lokal. Festival “Box Maros Keren” 2025 sukses menjadi langkah awal untuk melestarikan seni musik tradisional di Sulawesi Selatan.(kim)
