Views: 33
BANDUNG, JAPOS.CO – Melanjutkan tradisi retreat yang digagas oleh Kabinet Merah Putih bersama Presiden dan Wakil Presiden di awal masa pemerintahan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengadakan kegiatan serupa. Retreat ini berlangsung pada 17–19 Januari 2025 di Sekolah Komando Angkatan Darat (Sesko AD), Kota Bandung, Jawa Barat.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat kekompakan dan sinergi di antara jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN.
“Saya sangat merasakan manfaat positif saat mengikuti retreat bersama para menteri Kabinet Merah Putih beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, saya ingin menghadirkan pengalaman serupa bagi jajaran saya,” ujar Dr. Wihaji, Jumat (17/1).
Dengan mengusung tema Pengembangan ASN Kemendukbangga/BKKBN: “Retreat Flower Bee Honey”, kegiatan ini diarahkan untuk mengakselerasi pelaksanaan lima program Quick Win kementerian, yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Gerakan Ayah Teladan (Gate), Taman Asuh Anak (Tamasya), AI Super Apps Tentang Keluarga dan Lansia Berdaya.
Dalam retreat ini, Menteri Wihaji didampingi Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Isyana Bagoes Oka, serta Pejabat Tinggi Madya, Pratama, dan jajaran ASN Kemendukbangga/BKKBN.
Mereka menjalani berbagai aktivitas, mulai dari pembekalan isu-isu strategis hingga kegiatan fisik seperti baris-berbaris, olahraga dan latihan menembak menggunakan pistol. Baris-berbasis dirancang untuk meningkatkan kekompakan dan kedisiplinan, sementara latihan menembak bertujuan melatih ketelitian dan kecermatan peserta dalam mencapai target.
Poin utama dari retreat ini adalah penanaman filosofi “Flower Bee Honey” yang menjadi landasan kerja ASN Kemendukbangga/BKKBN. Filosofi ini dirumuskan oleh Menteri Wihaji sebagai respon atas terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 180 Tahun 2024, yang meningkatkan status BKKBN menjadi kementerian baru.
“Flower” mencerminkan profesionalisme dan pelayanan terbaik. Kementerian dituntut memberikan layanan yang optimal, modern dan berstandar internasional. ASN diharapkan bekerja secara kreatif, inovatif, dan responsif, menghindari pola kerja asal-asalan, serta terbuka terhadap kritik demi perbaikan berkelanjutan.
“Bee”melambangkan kolaborasi, sinergi dan integritas. Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen menjalin kerja sama lintas kementerian, lembaga dan mitra untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. ASN diwajibkan melayani masyarakat dengan pendekatan 3S (Senyum, Sapa, Salam) serta menjaga integritas di semua lini.
“Honey” merepresentasikan hasil kerja yang bermanfaat dan berdampak nyata bagi masyarakat. Setiap program dan layanan kementerian diarahkan untuk memberikan hasil yang memuaskan, dengan indikator kinerja yang jelas di semua level.
Dr Wihaji menegaskan, filosofi ini tidak hanya menjadi panduan bagi ASN, tetapi juga menjadi pendorong transformasi kelembagaan Kemendukbangga/BKKBN menuju pelayanan publik yang lebih baik.
“Puncak dari filosofi ini adalah hasil kerja nyata yang diakui dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” pungkasnya.
Retreat ini menjadi momentum penting untuk memperkuat langkah Kemendukbangga/BKKBN dalam mendukung pembangunan keluarga dan kependudukan yang unggul di masa depan. (Mamay)