Scroll untuk baca artikel
BeritaDKI

Polisi Harus Cepat Ungkap Sindikat Penggelapan Mobil

×

Polisi Harus Cepat Ungkap Sindikat Penggelapan Mobil

Sebarkan artikel ini
Diskusi

Views: 41

JAKARTA, JAPOS.CO – Praktisi hukum Anrico Pasaribu dan Ketua Umum Forum Pemred SMSI Dar Edi Yoga, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap sindikat penggelapan mobil rental yang telah merugikan banyak pihak, termasuk anggota TNI AL dan pemilik rental mobil. Mereka menilai pengungkapan jaringan ini sangat penting untuk memutus mata rantai kejahatan terorganisir yang semakin meresahkan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi yang diadakan oleh Beranda Ruang Diskusi di Jakarta, Jumat pagi (17/1).

“Kasus ini memperlihatkan kejahatan yang sangat terstruktur, mulai dari pemalsuan dokumen hingga distribusi hasil penggelapan. Aparat kepolisian harus bekerja cepat dan tegas untuk menangkap pelaku utama, terutama IH dan RH, yang masih buron,” ujar Anrico Pasaribu.

Langkah Tegas TNI AL Jadi Contoh

Dar Edi Yoga turut mengapresiasi langkah TNI AL yang bertindak cepat dalam menangani kasus penembakan yang melibatkan salah satu anggotanya di Rest Area KM45 Tol Tangerang-Merak. Dalam insiden yang menewaskan bos rental mobil berinisial IAR tersebut, TNI AL telah menahan anggotanya yang terlibat, menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian, dan melimpahkan kasusnya ke oditur militer untuk diproses lebih lanjut.

“Langkah cepat TNI AL dalam menegakkan hukum terhadap anggotanya yang diduga terlibat menjadi teladan penting. Ini menunjukkan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Kami berharap polisi juga menunjukkan langkah tegas yang sama dalam mengungkap sindikat penggelapan mobil ini,” kata Dar Edi Yoga.

Korban dari Berbagai Pihak

Anrico menambahkan, kasus ini memberikan dampak besar, baik kepada anggota TNI AL maupun pelaku usaha rental mobil yang menjadi korban sindikat. Skala kerugian yang besar menunjukkan betapa terorganisirnya jaringan ini.

Dijelaskan, proses hukum terhadap ketiga oknum anggota militer tersebut sudah berjalan sesuai prosedur hukum militer dan panglima Koarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata sebagai atasan sudah bergerak cepat secara maraton menindaklanjuti proses hukum terhadap anggotanya yang bersalah untuk dihadapkan ke mahkamah militer.

“Dengan sudah diserahkan perkara ketiga oknum tersangka oleh Puspomal ke oditurat (jaksa militer), saya kira ini proses berjalan sesuai prosedur dan boleh dibilang cepat. Jika TNI AL sudah bertindak cepat, kepolisian juga harus melakukan hal serupa. Penangkapan IH dan RH adalah langkah penting untuk membongkar seluruh jaringan sindikat ini,” tegas Anrico.

Evaluasi Sistem Sewa Mobil

Keduanya juga meminta Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk mengevaluasi prosedur sewa mobil, terutama layanan lepas kunci. Mereka menyarankan beberapa langkah preventif, seperti: Verifikasi dokumen penyewa dengan sistem berbasis data kependudukan (e-KTP). Pemasangan GPS tracker pada kendaraan rental, dan pengawasan lebih ketat terhadap persyaratan dokumen.

“ARMI harus meningkatkan standar keamanan untuk mencegah penyalahgunaan layanan rental oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” ujar Dar Edi Yoga.

Anrico Pasaribu dan Dar Edi Yoga menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian, TNI AL, dan ARMI dalam menyelesaikan kasus ini. “Pengungkapan kasus ini bukan hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan pelaku usaha. Semua pihak harus bertindak cepat dan tegas,” tutup mereka.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *