Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

Industri Batik Dan Craft Kota Pekalongan Menjanjikan Membuka Peluang Expor 

×

Industri Batik Dan Craft Kota Pekalongan Menjanjikan Membuka Peluang Expor 

Sebarkan artikel ini
Ketua Dranasda Kota Pekalongan inggit Soraya promosi hasil kerajinan UMKM kota Pekalongan.

Views: 70

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Industri batik dan craft Kota Pekalongan terus menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Kolaborasi antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Pemerintah Daerah, dan masyarakat telah membawa sektor ini ke tingkat yang lebih tinggi, terbukti dengan peningkatan jumlah UKM binaan Dekranasda dari 130 UKM pada tahun 2023 menjadi 161 UKM di tahun ini.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Sekretaris Dekranasda Kota Pekalongan, Fitria Yuliani Kartika, menyampaikan bahwa sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa pengrajin lokal memiliki potensi besar untuk berkembang dengan memberikan dukungan dan ruang promosi, pelatihan, dan akses ke pameran nasional maupun internasional.

Ia mengatakan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari berbagai ajang promosi yang rutin diikuti Kota Pekalongan, seperti event lokal antara lain Pekalongan Batik Night Carnival dan Pekan Batik Nusantara, yang menjadi wadah bagi pengrajin untuk memamerkan hasil karya mereka. Selain itu Event Nasional dan Internasional seperti Inacraft, pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, Trade Expo Indonesia, Kreanusa, Pameran JKTI, dan Pameran HUT Dekranas. Melalui partisipasi ini, menurutnya batik dan craft Kota Pekalongan semakin dikenal di pasar global, membuka peluang ekspor yang lebih besar.

“Tantangan tentu ada, untuk industri batik harga bahan baku yaitu kain dan pewarna selama ini masih impor sehingga harganya masih tergantung dari harga pemasok, selain itu saat ini banyak kain yang bermotif batik atau printing yang dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada batik cap maupun batik tulis, inilah yang jadi tantangan tersendiri untuk para pengrajin batik bagaimana untuk bisa bersaing dengan tekstil motif batik,” katanya.

Melihat tantangan tersebut, pihaknya terus mendorong pengrajin untuk berinovasi. Seperti yang saat ini sudah dilakukan oleh salah satu pengrajin batik di Kota Pekalongan yaitu penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam desain motif batik, yang menghasilkan karya modern dan menarik bagi generasi muda.

Selain inovasi dalam desain, Dekranasda juga menekankan pentingnya digitalisasi pemasaran. Para pengrajin didorong untuk memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee, TikTok, dan Instagram sebagai sarana promosi dan penjualan produk mereka.

“Kami ingin pengrajin tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada branding dan pemasaran agar produk mereka lebih kompetitif,” bebernya.

Ia menambahkan, Dekranasda Kota Pekalongan masih terus membuka kesempatan bagi para pengrajin yang ingin bergabung. Fitria menyampaikan sejumlah fasilitas diberikan kepada UKM binaan diantaranya akses pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemahaman tentang pasar, kesempatan mendisplay di showroom dekranasda sebagai sarana promosi dan penjualan produk dan kesempatan mengikuti pameran di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

“Kami berharap para pengrajin Kota Pekalongan terus berinovasi, memanfaatkan teknologi digital, dan memperluas jangkauan pasar mereka. Dengan demikian, produk batik dan craft Kota Pekalongan mampu bersaing tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga global,” pungkasnya.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *