Views: 42
GARUT, JAPOS.CO – Kepengurusan baru Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Garut resmi dilantik setelah melalui proses panjang. Pelantikan ini menjadi momen penting menyusul masa pensiun Ketua sebelumnya, Dadang Johar. Ketua MKKS yang baru dipilih melalui musyawarah bersama antara sekolah negeri dan swasta, menandai awal kolaborasi yang diharapkan membawa dampak positif bagi pendidikan di Garut di gelar Rabu, 8 Januari 2025 Aula Citarum Bakorwil Jl. Ahmad Yani No.19, Kota Garut, Garut 44118
Dalam struktur kepengurusan yang baru, ada upaya untuk menggabungkan kekuatan sekolah negeri dan swasta.
“Kita mencoba mengkolaborasikan, mensinergikan antara negeri dan swasta,” ujar H. Aang Karyana.
Kepengurusan ini diharapkan mampu menciptakan kebersamaan yang solid dalam menjalankan berbagai program kerja demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Garut.
Dua agenda utama menjadi fokus MKKS tahun ini, yakni melanjutkan program kerja untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah dan menekan angka pengangguran. Data Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BMPS) menyebutkan bahwa angka partisipasi kasar di Garut masih rendah. Dari sekitar 49 ribu lulusan SMP dan MTs, hanya 71% yang melanjutkan pendidikan, sehingga terdapat sekitar 13 ribu anak yang tidak melanjutkan ke sekolah reguler.
Selain itu, angka pengangguran di Kabupaten Garut juga masih menjadi perhatian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di wilayah ini mencapai 7,2%, atau sekitar 105 ribu jiwa. Untuk mengatasi hal ini, MKKS bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah mengadakan berbagai kegiatan Job Fair (Joper). Program ini telah menunjukkan dampak positif pada tahun 2024 dan diharapkan dapat terus menurunkan angka pengangguran pada 2025.
H. Aang menekankan pentingnya peran SMK dalam mendukung kegiatan ini. Ia berharap bukan hanya sekolah pusat keunggulan (PK) yang melaksanakan Joper, tetapi seluruh SMK di Garut juga turut berpartisipasi.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, diperlukan kolaborasi dengan pihak swasta, seperti melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Dampaknya sangat luar biasa,” tambahnya.
Melalui kepengurusan yang baru, H Aang berharap tercipta sinergi yang lebih baik antara sekolah negeri dan swasta.
Menurutnya, program kerja hanya dapat berjalan optimal jika ada soliditas di dalam organisasi dan dukungan dari semua pihak.
Kebersamaan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan pendidikan yang ada.
Ia juga menekankan pentingnya menghilangkan dikotomi antara negeri dan swasta.
“Kita tidak bisa lagi mendiskotomikan antara negeri dan swasta,” tegas H. Aang.
Dengan struktur kepengurusan yang mencakup perwakilan dari kedua jenis sekolah, diharapkan kerjasama dapat terjalin lebih erat.
Dengan optimisme dan visi yang jelas, kepengurusan baru MKKS SMK Kabupaten Garut diharapkan mampu menjawab tantangan dan membawa pendidikan di daerah ini ke arah yang lebih baik. Soliditas internal dan sinergi eksternal menjadi modal utama dalam mewujudkan harapan bersama.( Hartono)