Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Menteri Imipas Puji ‘Galendo’ Lapas Ciamis Tingkatkan SDM Warga Binaan

×

Menteri Imipas Puji ‘Galendo’ Lapas Ciamis Tingkatkan SDM Warga Binaan

Sebarkan artikel ini
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto, menyampaikan tekadnya untuk memperbaiki citra lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. (foto:Mamay)

Views: 49

CIAMIS, JAPOS.CO – Permasalahan pungutan liar (pungli) dan penyelundupan sabu jadi fokus reformasi yang akan dilakukan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI sekaligus mantan Wakapolri tahun 2023, Agus Andrianto yang menyampaikan tekadnya untuk memperbaiki citra lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Terkait isu penyelundupan narkotika yang masih terjadi di Lapas, Agus menegaskan bahwa tindakan tegas akan terus diambil terhadap pihak-pihak yang terlibat. Mulai dari pencopotan kepala lapas hingga pemindahan narapidana yang terindikasi mengendalikan peredaran narkotika dari dalam penjara. “Kalau masih ada lagi, pasti saya copot (kalapas). Kami sudah memindahkan 313 narapidana hukuman mati dan seumur hidup yang diduga masih mengendalikan peredaran narkotika di dalam Lapas,” tegasnya.

Agus juga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dan sinergi dengan berbagai pihak untuk mencegah praktik-praktik ilegal di Lapas, termasuk peredaran narkotika. Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap dapat menciptakan Lapas yang lebih transparan, bebas dari korupsi, dan mampu menjalankan fungsi pembinaan dengan lebih baik.

Sementara itu, buntut kasus narkoba di Lapas, Agus telah memecat belasan petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) karena para petugas itu lalai dalam menjalankan tugas. Mereka yang dipecat berasal dari beragam level jabatan. “Terdiri daripada ada yang kalapas (kepala lapas), ada yang karutan (kepala rumah tahanan), ada KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan), bahkan ada pegawai daripada sipir yang terlibat di dalamnya,” ungkapnya.

Puji Galendo

Sementara itu dalam kunjungannya ke Lapas Kelsa II Ciamis, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengapresiasi program Galendo yang dibentuk Lapas Kelas II Ciamis, Jawa Barat. Agus mengatakan program ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat (SDM) warga binaan agar mendapat wawasan dan ilmu pengetahuan. “Saya baru membaca tentang program Galendo. Ini merupakan salah satu elemen penting dalam upaya peningkatan SDM agar warga binaan mendapat wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai bekal kembali ke tengah masyarakat,” ujar Agus.

Sebagaimana informasi, program Galendo dirancang untuk meningkatkan minat baca warga binaan. Caranya, menyediakan akses literasi yang lebih mudah, diharapkan WBP dapat memperluas wawasan dan pengetahuan.

Kemudian membekali WBP dengan keterampilan berpikir kritis. Galendo menjadi wadah bagi WBP untuk menyampaikan ide, opini, dan masukan, sekaligus mendorong pola pikir yang lebih konstruktif.

Kembali ke pernyataan Agus, dia mengatakan arahan Presiden Prabowo Subianto adalah pembangunan SDM. Karena itu, Agus mendorong para kepala lapas dan rutan untuk berinovasi dalam menciptakan program pembinaan. Dia meminta kalapas dan karutan memberikan bimbingan seperti program Galendo ini. “Para kalapas dan karutan harus kreatif dalam membimbing warga binaan, mulai dari ketahanan pangan, pelatihan kerja, hingga pengelolaan hasil produksi. Program seperti Galendo di Lapas Ciamis patut menjadi contoh,” katanya.

Sejumlah hal juga dilakukan Kementerian Imipas guna mendukung program ketahanan pangan. Kementerian Imipas bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melalui program Brigade Pangan Warga Binaan. Program tersebut akan dilaksanakan di Kalimantan Tengah (Kalteng), dengan warga binaan dilatih untuk mengelola lahan pertanian. “Hasil dari program ini akan digunakan untuk menabung. Separuhnya akan menjadi modal usaha saat mereka bebas nanti,” jelas Agus.

Selain Program Galendo, Lapas Ciamis juga memiliki program pembinaan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an, pengajian rutin, pelatihan kerja, seni budaya, dan kegiatan olahraga. Semua program yang dibuat itu bertujuan untuk membentuk warga binaan agar siap berkontribusi di masyarakat. Program-program ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mencetak warga binaan yang mandiri, berdaya guna dan berprestasi. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *