Views: 355
KETAPANG, JAPOS.CO – Terkesan Asal Jadi, Proyek penanganan long segment (pemeliharaan Rutin, pemeliharaan berkala,peningkatan rekontruksi Pelang – Sungai Kepuluk ) senilai Rp 18.563.382.000.00. sumber dana : dana Alokasi Kusus (DAK) Tahun 2024, melalui Dinas Pekerjaan Umum( PUTR) Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat Jadi Sorotan.
Adapun yang menjadi sorotan masyarakat kabupaten Ketapang yaitu jalan yang baru dikerjakan sudah mulai rusak di beberapa titik pekerjaan proyek.
” Proyek ini nilai sampai miliar rupiah, namun hasil kerja sangat parah, sudah mengalami kerusakan di beberapa titik”. Ungkap Usman selaku masyarakat ketapang saat dikonfirmasi di lokasi jalan Pelang -kepuluk beberapa waktu lalu.
Usman melanjutkan bahwa proyek senilai 18,5 Miliar, selesai dikerjakan secara asal jadi sehingga timbul masalah lain yang mana warga masyarakat pelang terpaksa membuat jalan darurat menggunakan bahan kayu sebagai titian kederaan roda dua, roda empat dan roda enam untuk melawati titik jalan yang berlubang dalam dan penuh genangan air bercampur lumpur.
” Tiap kali pulang dan pergi di jalan ini kita harus mengeluarkan uang kepada menunggu/penjaga kayu titian di tiap lubang jalan pelang kepuluk yang dibuat masyarakat pelang “. Tutup Usman.
Hasil monitoring Japos.co dari awal pekerjaan proyek ini, mengalami keterlambatan dalam pelaksaan pekerjaan. Banyakya tiang pancang belum di pasang sudah mengalami keretakan bagian tengah tiang pancang.
Timbununan harunya mengunakan tanah latrit namun di lokasi proyek menggunakan Tanah Kong ( Tanah Lelabi) di ambil dari Hutan Desa Pelang wahana Gambut di km 21.
Tanah latrit untuk timbunan jalan diduga bersumber dari Galian C Jenis tanah Latrit ilegal di Sungai Tengar . Tumpang tindih pekerjaan peningkatan rekontruksi Pelang – Sungai Kepuluk ) senilai Rp 18.563.382.000.00. sumber dana : dana Alokasi Kusus (DAK) Tahun 2024, melalui Dinas Pekerjaan Umum( PUTR) Kabupaten Ketapang Dengan Dana CSR beberapa perusahaan sawit di Ketapang.
Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Ketapang, Rahmad Golden saat dikonfirmasi melalui WhatsApp belum memberikan keterangan apa pun terkait permasalahan ini.
Hingga berita ini terbit japos.co terus melakukan penghimpunan data-data.(Agustinus/Tim)