Views: 160
KAJEN, JAPOS.CO – Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag Ke-79 tahun ini mengusung tema “Umat Rukun Indonesia Maju”. Teman ini mencerminkan untuk memperkuat semangat kerukunan dan persatuan, serta mendorong pembangunan indonesia menuju visi “Indonesia Emas 2045”.
Kantor Kementrian Agama RI Kabupaten Pekalongn memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79, dengan menggelar upacara yang berlangsung khidmat di lapangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pekalongan, Jumat (3/1/2024).
Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, termasuk pejabat, pegawai kantor, pejabat KUA, pengawas madrasah, serta guru dan tenaga kependidikan. Tidak hanya itu, perwakilan peserta didik dari MAN, MTsN, dan MIN turut ambil bagian dalam upacara ini.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, menyampaikan sambutan Menteri Agama. Dalam amanatnya, beliau menekankan sejarah dan makna Hari Amal Bhakti, yang telah dirayakan sejak Kementerian Agama didirikan pada 3 Januari 1946.
Pada 11 Juli 1945 dalam sidang BPUPKI, Muhammad Yamin mengusulkan perlu dibentuknya kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan dengan agama dan memberi jaminan pelayanan kepada umat Islam.
Usul itu lalu ditindaklanjuti dalam sidang PPKI pada 19 Agustus 1945 pasca proklamasi meskipun 19 anggota dari 27 anggota PPKI tidak setuju berdirinya Kementerian Agama secara khusus. Salah satu anggota PPKI yang tidak setuju adalah Ki Hadjar Dewantara. Beliau lebih suka urusan agama menjadi tugas Kementerian Dalam Negeri.
Kemudian pada 11 November 1946, usulan pembentukan Kemenag diajukan kepada BP-KNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) oleh KH Abudardiri, KH Saleh Suaidy, dan M. Sukoso Wirjosaputro.
Usulan anggota KNIP dari Karesidenan Banyumas itu mendapat dukungan M. Natsir, Muwardi, Marzuki Mahdi, dan Kartosudarmo yang semuanya juga merupakan anggota KNIP untuk kemudian memperoleh persetujuan BP-KNIP di sidang plenonya.
Mereka menghendaki supaya dalam Negara Indonesia yang sudah merdeka, janganlah urusan agama hanya disambillalukan dalam tugas Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan atau departemen-departemen lainnya, tetapi hendaknya diurus oleh suatu Kementerian Agama tersendiri.
Realisasinya ialah pada 3 Januari 1946 pemerintah mengeluarkan ketetapan NO.1/S.D. yang isinya antara lain berbunyi: Presiden Republik Indonesia, mengingat usul Perdana Menteri dan BP-KNIP, memutuskan mengadakan Departemen Agama, lalu mengangkat H. M. Rasjidi sebagai Menteri Agama RI.
“Hari Amal Bhakti merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita. Keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara. Tema ‘Umat Rukun Menuju Indonesia Emas’ mencerminkan harapan kita bersama untuk menciptakan harmoni dan kerukunan antarumat beragama demi mewujudkan Indonesia Emas,” ujar Ahmad Farid.
Suasana semakin semarak dengan penampilan istimewa dari peserta didik. Marching band dari MTsN 1 Pekalongan memukau hadirin dengan penampilan energiknya. Tim Patroli Keamanan Sekolah (PKS) MAN Pekalongan tampil menawan dengan formasi yang kreatif dan atraktif. Sementara itu, siswa-siswi kelas XII IPA 2 MAN Pekalongan menghadirkan tarian yang memikat dan penuh makna. Penonton terlihat antusias menyaksikan dan mengabadikan momen-momen ini melalui foto dan video.
Dalam upacara tersebut, panitia juga mengumumkan pemenang berbagai perlombaan yang telah diselenggarakan sebelumnya. Kemeriahan semakin terasa saat pemenang naik ke panggung untuk menerima penghargaan, yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta upacara. Dokumentasi momen berharga ini menambah kehangatan peringatan HAB ke-79.
Upacara HAB ke-79 di Kabupaten Pekalongan menjadi wujud nyata semangat pengabdian dan harmoni antar ASN serta seluruh elemen masyarakat yang bernaung di bawah Kementerian Agama.(INA)