Views: 81
MAROS, JAPOS.CO – Akibat jebolnya tanggul di area Pesantren Yayasan H. Ranreng Intan, BTN Solindo, yang berbatasan dengan BTN Griya Tamarampu RW 4 RT 6, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Pemerintah Kabupaten Maros bergerak cepat.
Peristiwa ini terjadi akibat tingginya curah hujan serta kondisi tanggul yang tidak kokoh. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini menyebabkan kerugian materiil, termasuk rusaknya kendaraan roda tiga milik Salim Sapana yang tertimbun reruntuhan dengan estimasi kerugian sekitar Rp15 juta.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Maros, DR. H A S Chaidir Syam SIP, MH, langsung memerintahkan Camat Mandai, A. Chaebar, SIP MSi, untuk segera bertindak. Camat Mandai merespons cepat dengan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Fadli Enre, SSTP, MSi, guna meminjam alat berat berupa excavator merk CAT/PC 100. Alat berat ini diserahkan melalui Kepala UPTD BPP Bantimurung dan dijadwalkan mulai dioperasikan pada 18 Desember 2024 selama tujuh hari.
“Alat berat ini akan digunakan untuk mengangkat sisa material yang jatuh ke rumah warga sekaligus membantu pembuatan saluran drainase di sekitar lahan pesantren dan pemukiman warga,” ujar Camat Mandai. Ia juga berharap langkah ini dapat menjadi solusi sementara untuk mengurangi dampak bencana serupa di masa depan.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya mengaku bersyukur atas tindakan cepat pemerintah.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah, terutama atas kehadiran alat berat yang dioperasikan untuk menangani dampak bencana ini,” ungkapnya.
Dengan langkah sigap ini, pemerintah berharap dapat memulihkan kondisi lingkungan dan mencegah kerugian yang lebih besar di kemudian hari. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya penguatan infrastruktur tanggul di wilayah rawan bencana.(kim)