Views: 49
CIAMIS, JAPOS.CO – Bimbingan teknis (Bimtek) integrasi aplikasi Simpatika (Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dan EMIS (Education Management Information System) diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis, (18-21/11). Bertempat di aula Kemenag Ciamis, kegiatan ini diikuti oleh 640 peserta dari 385 lembaga Raudhatul Athfal (RA) yang terbagi ke dalam empat wilayah.
Kepala Kemenag Ciamis, H Asep Lukman Hakim, SAg MSi melalui Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Ciamis, H. Jajang Jamaludin, menyatakan bahwa program integrasi Simpatika dan EMIS merupakan langkah pemerintah dalam mempermudah pengelolaan data pendidikan di tingkat madrasah. “Mulai tahun ajaran 2025, kedua aplikasi ini akan diintegrasikan ke dalam satu sistem. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan teknis kepada operator RA agar mereka dapat memahami sistem baru ini,” ujarnya.
Jajang menekankan pentingnya kompetensi para operator dan kepala madrasah dalam bertanggung jawab menjaga data lembaga, guru dan siswa, serta dituntut untuk sanggup menyelesaikan administrasi di lembaga masing-masing. “Kami dari Kantor Kemenag Ciamis, menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan mutu dan sumber daya manusia (SDM) operator RA, sehingga dapat mendukung tertib administrasi di setiap lembaga,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan operator RA di Ciamis dapat lebih siap menghadapi tuntutan era digital dan mampu meningkatkan kualitas administrasi pendidikan sesuai program Kemenag secara nasional.
Terpisah, Ketua Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Ciamis, Lalis Lismaidah, menjelaskan bahwa peserta bimtek berasal dari empat wilayah, yang mengikuti kegiatan secara bergantian. Pada hari kedua, peserta berasal dari wilayah Kawali dan Cipaku, sementara wilayah Lakbok dan Tambaksari dijadwalkan pada hari-hari berikutnya. Selain bimtek, acara ini juga menjadi momen peluncuran Mars KKRA yang diciptakan oleh Lalis Lismaidah. “Proses pembuatan Mars ini hanya memakan waktu sekitar dua minggu. Ada juga dari pak Kasie (Penmad) yang menambahkan satu kalimat dan ini juga dalam bimbingan dan suport dari Kepala Kantor Kemenag,” tandasnya. (Mamay)