Scroll untuk baca artikel
BeritaTangerang

Lapas Kelas I Tangerang Gelar Simulasi Pemungutan Suara dan Penggunaan Aplikasi Sirekap

×

Lapas Kelas I Tangerang Gelar Simulasi Pemungutan Suara dan Penggunaan Aplikasi Sirekap

Sebarkan artikel ini

Views: 54

KOTA TANGERANG, JAPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang sukses menggelar simulasi pemungutan suara, penghitungan suara, serta penggunaan aplikasi Sirekap. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran proses pemilu bagi warga binaan di Lapas Kelas I Tangerang.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Simulasi yang dilaksanakan pada Kamis, 21 November 2024, bertempat di aula Lapas Kelas I Tangerang, dihadiri oleh Kepala Bidang Pembinaan Narapidana, pejabat struktural, dan staf yang tergabung dalam tim Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Lapas Kelas I Tangerang. Selain itu, turut hadir juga Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Tangerang Raya, serta sejumlah warga binaan yang berperan sebagai relawan dalam simulasi tersebut.

Kepala Bidang Pembinaan Narapidana dalam sambutannya menyampaikan pentingnya simulasi ini sebagai persiapan menghadapi pelaksanaan pemilu yang sebenarnya. “Simulasi ini merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa seluruh warga binaan memahami tata cara pemungutan dan penghitungan suara, serta penggunaan aplikasi Sirekap, yang akan digunakan dalam pemilu nanti,” ungkapnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Tangerang mengapresiasi antusiasme Lapas Kelas I Tangerang dalam mendukung pelaksanaan pemilu. Dalam kesempatan tersebut, KPU Kota Tangerang memberikan paparan materi serta demonstrasi langsung mengenai tata cara pemungutan suara, penghitungan suara, dan penggunaan aplikasi Sirekap. Warga binaan yang berperan sebagai relawan terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahap simulasi tersebut.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam kepada warga binaan Lapas Kelas I Tangerang tentang proses pemilu dan pentingnya partisipasi mereka dalam pesta demokrasi. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan warga binaan dapat lebih siap dan memahami setiap tahapan yang akan dijalani pada saat pemilu sebenarnya.

Simulasi ini juga menjadi bagian dari upaya untuk memastikan bahwa semua warga negara, termasuk warga binaan, memiliki hak yang sama dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi yang berlangsung.(bung,)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *