Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Utara

Calon Wakil Bupati Simalungun Nomor Urut 1, Azi Pratama Pangaribuan Tidak Punya Etika dan Sombong

×

Calon Wakil Bupati Simalungun Nomor Urut 1, Azi Pratama Pangaribuan Tidak Punya Etika dan Sombong

Sebarkan artikel ini

Views: 125

SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Sumatra utara dari daerah pemilihan, Sumatra utara 10 dengan Wilayah pemilihan: Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar Gusmiyadi, SE akhirnya buka suara terkait pernyataan dari calon wakil bupati simalungun nomor urut 1(satu), Azi Pratama Pangaribuan, yang di nilainya sombong dan tidak beretika.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Padahal secara organisasi Azi Pratama Pangaribuan, adalah kader partai Gerindra, sedangkan Benny Gusman Sinaga telah mendapat mandat dari Presiden Prabowo sebagai ketua Partai Gerindra kabupaten Simalungun, jadi dengan sikap yang di pertonton Azi Pratama Pangaribuan adalah kesombongan terhadap atasannya, Benny Gusman Sinaga .

Dalam Vidio Gusmiyadi, SE, yang Viral, dirinya meminta maaf dan ikut nimbrung terkait Pilkada kabupaten Simalungun. ” Saya minta maaf dan ikut nimbrung terkait dinamika Pilkada kabupaten Simalungun, terutama menyangkut soal statemen dari calon wakil Bupati Kabupaten Simalungun, Azi Pratama Pangaribuan, terhadap bung Benny Gusman Sinaga, adalah wakil dari pak Anton Saragih.

Steatment yang kemudian lagi Viral itu, membuat saya ikut jadi gelisah karena, dan di sana menjadi kita jadi miris dan prihatin, karna yang di tunjukan oleh bung Azi saya kira dan orang pun sepakat, adalah kesombongan. Betapa tidak karena bung Azi sesungguhnya, secara administrasi adalah masih dalam ruang lingkup kader partai Gerindra, padahal disisi yang lain Bapak Presiden Prabowo, baru saja memberikan mandat kepada Benny Gusman Sinaga sebagai ketua Partai Gerindra kabupaten Simalungun.

Ketika bung Azi menyerang bung Benny Gusman Sinaga yang notabene adalah pimpinannya secara administrasi begitu, itu menurut saya adalah adab yang keliru dan secara kepartaian itu merupakan jauh dari harapan kita.

karena sesungguhnya kita berharap dari kaum muda, ketika terjun ke dunia politik, di mana semua orang menyakini perubahan perubahan begitu penting, untuk sangat mungkin di lakukan, karena kemudian anak muda di percaya dapat menghadirkan perubahan di tengah masyarakat.
Tetapi tentu saja anak muda yang cerdas, memiliki adab politik yang bagus dan kemudian dengan cara seperti itu maka dia akan menyelesaikan tugas politik dengan baik.

Apa yang di singgung Azi terkait bantuan yang dia akses untuk masyarakat itu, kalau boleh kita pertegas adalah bersumber dari, kader partai Gerindra yang statusnya saat itu merupakan Anggota DPR RI, dan Daerah Pemilihannya adalah dari Kabupaten Simalungun.

Tentu saja aspirasi yang di sampaikan, dalam bentuk bantuan pendidikan tersebut merupakan bantuan aspirasi dari anggota DPR RI tersebut. bahwa kemudian bung Azi membonceng di sana karena kepentingan politik, karna bung Azi merupakan calon anggota Legislatip, pada satu sisi bisa disinerjikan tapi kalau dalam situasi tertentu, di tambah dengan unsur kesombongan yang di berikan bung Azi, saya ingin katakan bahwa program PIP yang di bawa oleh Anggota DPR RI dari partai Gerindra itu, itu merupakan klaim bung Azi untuk kemudian mendapatkan manfaat untuk dirinya.

Sesungguhnya Anggota DPR RI itu, merupakan reprentasi dari fraksi partai Gerindra, dan Fraksi Partai Gerindra merupakan perpanjangan tangan dari partai Gerindra, dan Bung Benny Gusman Sinaga merupakan pimpinan di partai itu. jadi saya kira kalau bab itu yang di jual oleh bung Azi, di satu sisi bantuan itu adalah bagian dari kerja kerja politik partai Gerindra, tentu apa yang di sampaikan oleh bung Azi justru bukan bermanfaat untuk bung Azi dan Radiapoh, justru menghadirkan kemuderaan oleh tim sehingga kemudian saya bisa pastikan, mata mengambang dan Voting mes akan mengarah kepada H Anton Saragih dan Benny Gusman Sinaga.

Saya kira ini pembelajaran politik yang bagus bagi kita kaum muda, dan kemudian saya ingin menyampaikan bahwa, adab politikitu menjadi sangat penting dan adab itu lebih tinggi dari pada ilmu. bahwa mungkin kita memiliki ilmu yang tinggi tapi kalau adab kita lemah, maka percayalah semua gelar gelar yang kita miliki secara intelektual akan menjadi gugur di tengah masyarakat.(RD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *