Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Utara

Pemkab Samosir Bersama BPS Selenggarakan Pembinaan Statistik Sektoral

×

Pemkab Samosir Bersama BPS Selenggarakan Pembinaan Statistik Sektoral

Sebarkan artikel ini

Views: 1.1K

SAMOSIR, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Samosir menyelenggarakan Pembinaan Statistik Sektoral guna memastikan data kependudukan untuk perencanaan pembangunan daerah ke depan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Sekeretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Samosir mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPS Samosir yang secara resmi menyerahkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) dalam acara Pembinaan Statistik Sektoral dan Penyampaian IPS Pemkab Samosir di Aula Kantor Bupati Samosir, Selasa (19/11).

Turut hadir Asisten III Arnod Sitorus, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah dan Camat se-Kabupaten Samosir.

Nilai IPS Kabupaten Samosir tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yakni berada dalam predikat cukup dengan nilai 2,14. Selain itu, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Samosir juga menerima penghargaan dari BPS yaitu dalam kategori; Kontributor data OPD tercepat dalam penyusunan Samosir dalam rangka diberikan kepada Dinas Dukcapil. Kategori data terlengkap diberikan kepada Dinas Ketapang dan Pertanian.

Penghargaan produsen data dalam evaluasi penyelenggaraan  statistik Sektoral (EPSS) diberikan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Ketapang dan Pertanian. BPS juga memberikan penghargaan kepada OPD yang sudah mendapatkan Rekomendasi statistik sektoral yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketapang dan Pertanian.

Karena itu, Marudut mengharapkan, pimpinan OPD dapat lebih meningkatkan  kepedulian data statistik,  karena akan menjadi pedoman mendukung kinerja Pemkab Samosir ke depan.

“Selaku pimpinan OPD dituntut harus memahami dan mengetahui statistik sebagai bahan evaluasi dan perencanaan” kata Marudut.

Marudut menegaskan, ada 45 indikator data statistik kependudukan untuk pembangunan daerah ke depan. Itu sebabnya, OPD harus mengejar, berkaca, mengevaluasi dan memberikan data akurat serta bisa mempertanggungjawabkan.

”Kita dituntut saling bekerjasama—belajar dan berdiskusi. BPS pasti dengan tangan terbuka bisa diajak berdiskusi, karena hal ini bukan tujuan pribadi melainkan kepentingan kabupaten dan Indonesia menuju Indonesia Emas,” tegasnya.

Data yang akurat, kata dia, menghasilkan keputusan atau tindakan yang tepat, sehingga masyarakat merasakan manfaatnya. Untuk itu, mengawali Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), perencanaan dapat dievaluasi dengan data yang akurat, sehingga dokumen perencanaan tidak lagi mencari-cari, tapi pasti.

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Samosir, Devita Norani Saragih memberikan apresiasi kepada OPD dalam pelaksanaan Evaluasi Penyelenggaran Statistik Sektoral (EPSS) tahun 2024, karena dalam penentuan kualitas data, peran OPD sesuai dengan prinsip satu data. Statistik sektoral sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan data instansi itu sendiri dan pengembangan kedepan.

Devita menjelaskan, BPS tetap melakukan pembinaan dan penilaian sehingga akan muncul nilai-nilai dari evaluasi pembinaan statistik sektoral yang disebut dengan indeks pembangunan sektoral.

“Jadi siklusnya akan seperti itu, kita bina kemudian penyelenggaraan statistik oleh produsen data akan kita evaluasi lagi setiap tahun”, katanya.

Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) merupakan penilaian sistematis, dilaksanakan di seluruh Instansi mulai dari pusat sampai kabupaten. Dengan nilai IPS predikat  cukup saat ini, Devi mengajak seluruh pimpinan OPD untuk melakukan pembinaan yang lebih baik lagi. Karena menurutnya sekitar 80 persen data indikator pembangunan dari berasal dari OPD.

Maka sebagai base line pembangunan harus berkomitmen meningkatkan sinergi dan kolaborasi menghasilkan peluang yang lebih besar demi memajukan Kabupaten Samosir.

Sebagai Walidata, Kepala Dinas Kominfo Immanuel Sitanggang meminta data dari OPD harus dapat ditingkatkan kualitasnya, perlu keakuratan data dan kecepatan menyajikan data kedepan. Terdapat 5 domain penilaian dalam EPSS yaitu prinsip Satu Data Indonesia, domain kualitas data, domain proses bisnis statistik, kelembagaan, statistik nasional. Juga terdapat 19 aspek dan 38 indikator yang perlu dipahami.

“Perlu review secara berkala untuk meningkatkan kualitas data secara berkesinambungan. Kami harapkan respon dari OPD apabila ada permintaan data”, kata Immanuel. [ULITAR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 53 BANDUNG, JAPOS.CO – TIM Perwakilan BKKBN Jabar, menghadiri undangan dari Integrasi Sekolah Lansia Jabar pada kegiatan Pelatihan dan Penguatan Kapasitas Penyelenggara Sekolah Lansia yang bertempat di Dinas Perpustakaan…