Views: 147
PASURUAN, JAPOS.CO – Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur, mempercepat pengiriman 97 ton susu segar di lima industri pengolahan susu (IPS), Senin (11/11).
Ketua KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) Sulistyanto mengatakan itu dilakukan setelah mengikuti pertemuan dengan industri bersama Mentan Andi Amran Sulaiman bersama peternak sapi perah, koperasi, pengepul dan IPS di Jakarta, Senin (11/11).
“Keputusan pertemuan, peternak dan produsen susu harus memberikan susu ke pabrik sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia),” tegas Sulistyanto.
Ia menjelaskan hasil pertemuan itu, ditegaskan bahwa IPS wajib menyerap susu dari peternak. Pemerintah, sambungnya, akan menyetop izin impor susu bubuk bagi IPS yang tidak menyerap susu dari peternak.
“Keputusan ini menurut saya bersejarah, dan peternak merasa terlindungi oleh gebrakan Pak Mentan hari ini,” katanya.
Di sisi lain, peternak harus menghasilkan susu berkualitas yang baik sehingga tidak memaksa IPS menerima susu yang kualitasnya di bawah standar.
“Keputusan itu berlaku hari ini, IPS harus menyerap seluruh susu segar dari peternak,” ujarnya.
Sebelumnya, sekitar 200 ton susu segar tidak terserap sejak Oktober 2024 dari total produksi susu di Jawa Timur yang mencapai 900 ton per hari. Akhirnya, peternaik sapi perah terpaksa membuang susu karena sudah rusak.
Di KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, sebanyak 7.000 peternak sapi perah memproduksi 97 ton sampai 100 ton susu per hari. Koperasi menyerap susu peternak seharga Rp7.500 per liter untuk selanjutnya mengirim susu tersebut ke IPS dengan harga Rp8.000 per liter hingga Rp8.200 per liter sesuai kualitas.
Kini, ia mengatakan peternak bisa bernapas lega setelah mereka mendapatkan kepastian susu terserap kembali. Pengiriman susu ke IPS pada pagi dan sore hari. (Wio)