Views: 128
DEPOK, JAPOS.CO – Menghadapi Pilkada 2024, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok menggelar survei aspirasi warga. Survei ini menjadi bagian dari rangkaian program “Muda Kawal Pilkada 2024” yang bertujuan memetakan pandangan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah, serta isu-isu pembangunan prioritas yang dinilai mendesak.
Hasil survei ini dipaparkan dalam konferensi pers di Sekretariat PWI Kota Depok Selasa (5/11/2024). Acara tersebut dihadiri Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, serta sejumlah peneliti dan mahasiswa tim pelaksana survei yang mempresentasikan hasil temuan kepada publik.
Peneliti Puskapol UI, Muhammad Imam, menjelaskan bahwa survei mengukur tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakilnya, Imam Budi Hartono. Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik sebesar 58 persen, sementara 34 persen menyatakan tidak puas dan 8 persen sangat tidak puas.
Berdasarkan survei, kinerja yang dinilai paling memuaskan meliputi sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Di sisi lain, responden menyampaikan ketidakpuasan terhadap penanganan kemacetan, pelayanan transportasi umum, dan pengelolaan lingkungan.
“Survei ini memberikan gambaran yang jelas mengenai sektor-sektor mana yang berhasil memenuhi harapan masyarakat dan sektor mana yang memerlukan peningkatan,” ujar Imam.
Survei ini juga menyoroti isu-isu pembangunan yang dinilai mendesak oleh warga. Berdasarkan pengelompokan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2024, isu prioritas meliputi pengangguran, masalah sampah dan banjir, kemiskinan, transportasi, serta pemberdayaan UMKM. Warga menyampaikan aspirasi mereka mengenai perlunya penyelesaian cepat untuk berbagai masalah ini demi meningkatkan kualitas hidup.
Isu kemacetan, misalnya, menjadi perhatian utama. “Kemacetan yang semakin parah di berbagai ruas jalan utama perlu segera diatasi melalui penataan transportasi yang lebih baik, termasuk dengan memperluas akses transportasi publik,” jelas Imam.
Penyebab kemacetan, menurut warga, antara lain adalah tingginya jumlah kendaraan pribadi dan pembangunan infrastruktur yang lebih banyak difokuskan pada properti komersial.
Sementara itu, masalah lingkungan seperti pengelolaan sampah juga menjadi sorotan. Warga mengeluhkan kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang penuh serta penumpukan sampah di beberapa titik kota. Isu stunting, ketahanan keluarga, pariwisata, ekonomi kreatif, dan ketahanan pangan turut dicatat sebagai perhatian penting bagi masyarakat Depok
Imam menjelaskan bahwa partisipasi pemilih di Kota Depok pada Pilkada 2024 diperkirakan akan tinggi, dengan 81 persen responden menyatakan rencana untuk menggunakan hak pilih.
“Ini menunjukkan kesadaran politik warga Depok yang cukup baik. Mereka ingin terlibat aktif dalam memilih pemimpin yang akan membawa perubahan,” ungkapnya.
Survei ini juga mengungkapkan faktor-faktor utama yang memengaruhi keputusan warga dalam memilih calon. Sebanyak 35 persen memilih berdasarkan rekam jejak kinerja, 27 persen berdasarkan gagasan kandidat, dan 20 persen memperhatikan kepribadian calon. Faktor afiliasi partai politik hanya memengaruhi 13 persen pemilih, sementara faktor penampilan sebesar 5 persen. Hasil ini mengisyaratkan bahwa mayoritas pemilih lebih tertarik pada kualitas kandidat ketimbang pada aspek penampilan atau afiliasi partai.
Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, Dekan FISIP UI, menegaskan bahwa survei ini bukan bertujuan untuk mencari tahu elektabilitas calon, melainkan memberikan referensi bagi masyarakat mengenai kriteria pemimpin yang ideal.
“Kami tidak ingin terjebak pada populisme yang hanya mengedepankan calon yang populer. Masyarakat sebaiknya memilih berdasarkan kualitas dan visi yang ditawarkan,” ungkap Prof. Aji.
Ia menambahkan bahwa program “Muda Kawal Pilkada” hadir sebagai platform untuk membuka ruang diskusi antara mahasiswa dan masyarakat. Program ini juga bertujuan mengajak warga untuk mempertimbangkan kandidat yang berorientasi pada kualitas dan visi ke depan.
Survei ini melibatkan 289 responden yang dipilih secara acak dari 11 kecamatan di Kota Depok. Dengan metode stratified random sampling, survei ini memiliki margin of error ±4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner daring yang disebarkan pada 11-29 Oktober 2024.
Hasil survei diolah melalui focus group discussion (FGD) bersama dosen FISIP UI, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan anggota PWI Kota Depok. Isu-isu yang diangkat pun disesuaikan dengan sektor pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025.
Dengan partisipasi mahasiswa, akademisi, dan jurnalis lokal, survei ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mewujudkan Pilkada 2024 yang aspiratif dan berbasis data.
“Kami berharap hasil survei ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pasangan calon dalam merumuskan program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Imam, peneliti muda dari FISIP UI.( Joko Warihnyo )