Scroll untuk baca artikel
BeritaRiau

Program Ketahanan Pangan Desa Pelambaian Diduga Masih Dikendalikan Kades Non Aktif Sementara  

×

Program Ketahanan Pangan Desa Pelambaian Diduga Masih Dikendalikan Kades Non Aktif Sementara  

Sebarkan artikel ini

Views: 1.7K

KAMPAR, JAPOS.CO – Program Ketahanan Pangan bersumber dari Dana Desa Palambaian  di duga banyak ketidakwajaran sehingga banyak menuai polemik di tengah masyarakat salah satu diantaranya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Rapat penerima bantuan ketahanan pangan yang seharusnya jauh jauh hari sudah dilaksanakan oleh Aparat Pemerintahan Desa Pelambaian, sementara dilaksanakan sehari sebelum ayam jenis Ulu tersebut di bagikan ke Masyarakat.

Rapat yang dihadiri Bidan Desa Kader Posyandu dan sejumlah Aparat Desa dan beberapa masyarakat terlihat tidak mencapai target kehadiran dari 75 orang yang di undang.

Hasil rapat tersebut memutuskan  yang dapat bantuan adalah masyarakat yang mempunyai anak di bawah umur 2 tahun ,ibu-ibu hamil atau menyusui sebagai upaya untuk mencegah stunting pada warga Desa Pelambaian.

Pantauan wartawan,pelaksanaan pembagian ketahanan pangan hewani berupa ayam yang dilakukan oleh Desa Plambaian Kec Tapung Kab Kampar Provinsi Riau,7/11/24, diduga Kades (non aktif) dan Camat Tapung (PJ) tidak ada pada saat itu.

Kedatangan 1500 ekor ayam yang diangkut dengan mobil pick up,berasal dari kandang pihak Pemasok Besar (Farhan)  Air Tiris  ,diterima pihak aparat Desa Pelambaian serta kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Dalam pantauan qartawan,bobot ayam perekor yang dibagikan kepada masyarakat terkesan jauh dari nilai besaran yang tertuang dalam rencana anggaran belanja . Serta jumlah bruto (kuota) keseluruhan ayam (1500 ekor) juga terkesan dirahasiakan.

Pasalnya, ketika wartawan menggali informasi kepada anggota Farhan (supir)terkait berapa kuota (berat) dari keseluruhan ayam yang dibagikan kepada masyarakat Desa Plambaian terkesan mengalihkan pembicaraan.

“Langsung ke bos aja, Farhan namanya,” ucapnya.

Pemasok ayam Ketahanan Pangan hewani berupa ayam  di duga telah membuat kesepakatan dengan Aparat desa untuk menuai hasil yang fantastis ini mengingat harga ayam jenis Ulu tertinggi   hanya Rp 50.000/kg ,tapi yang diterima masyarakat jauh dari nilai yang dianggarkan perekor ayam.

“Dari 1500 ekor yang dibagi menurut Sekretaris Desa Pelambaian Yoga mengatakan”berat ayam yang masyarakat Terima  sekitar 0,8 sampai 1,4 kg dengan harga RAB Rp 80.000 perekor kalau ada yang sakit atau mati nanti akan di negoisasi kan dengan pihak pemasok,” jelasnya.

“Kemudian, ketua BPD Pelambaian kholil kadafi mengatakan pengambilan ayam ini di giring harus  satu pintu demi kelancaran semuanya,” terkesan menghemat bicara.

Setelah dilakukan sample penimbangan ulang ditemukan masih banyak bobot ayam di bawah 0.8 kg dan dalam kondisi tidak sehat bahkan ada yang sampai mati mencapai 200 ekor .

Sangat di sayangkan Program Ketahanan Pangan berupa hewan ternak ini tidak ada melibatkan Dinas terkait,dan keamanan Desa yakni Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Beberapa Masyarakat berpendapat bantuan serupa sebelumnya  membuat resah masyarakat karna ayam  Bantuan   Pangan yang mereka terima tidak sehat dan menularkan penyakit terhadap ternak yang mereka pelihara saat ini.(DH/GL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *