Views: 914
KAMPAR, JAPOS.CO – Di era transformasi digital, media sosial sebagai salah satu sumber pelanggaran netralitas oknum pejabat pemerintahan PNS dan PPPK.
Pengunaan media sosial facebook, What Shap, Twiter, Instagram dan lainnya dapat menjerumuskan oknum tersebut tidak disadari atau tidak sengaja mengkampanyekan peserta calon bupati dan calon gubernur. Dan tindakan tersebut dapat dinilai sebagai bentuk tidak netral atau terlibat sebagai juru kampanye, tim sukses bayangan calon tertentu.
Seperti yang dilakukan salah satu oknum guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bernisial SA diduga aktif mendukung dan mengkampanyekan salah satu Paslon paporitnya yakni Paslon Bupati Kabupaten Kampar dan Paslon Gubernur Propinsi Riau.
SA diduga sering diundang oleh kedua Paslon untuk blusukan (kampanye)bersama ke Desa -desa, makan dan foto bersama.
Hal itupun sempat diposting hingga viral di media sosial diakun Facebook atas nama Sri Astutik.
Salah satu Paslon Gubernur ,SA tampak sangat setia mengusungnya,terlihat sejumlah postingan diunggah di akun Facebook (Reels)atas nama Sri Astutik
serta membuat narasi “Kembali lagi salam 2jari ✌️✌️ Gubernur Riau, Bupati Kampar
Walikota Pekanbaru,” (23/9/24).
SA saat diwawancarai di tempat dirinya mengajar di salah satu SDN Tapung Hilir Kab Kampar mengakui pegawai P3K seorang guru pendidik, (4/11/24).
Selain itu, SA (oknum PPPK) mengakui dirinya merupakan pendukung setia, sehingga patut diduga aktif sebagai salah satu kader partai politik yang setia.
Menurut SA , dirinya melakukan hal tersebut hanya sebatas memberikan dukungan saja kepada Paslon yang Ia gemari,tidak lebih.
Menanggapi postingan tersebut, SA terkesan sempat membantahnya ketika diklarifikasi, meski ujungnya mengakui dirinya selalu setia mendukung Paslon paporitnya.
“Sekarang nggak lagi, dulu iyaa,” akuinya terkesan berkilah (4/11/24).
Selain mengakui mendukung, SA juga mengaku bertindak melakukan membuat postingan dimedsos sekaligus pemilik akun Facebook atas nama Sri Astutik.
Mengetahui hal tersebut sudah menyalahi,SA terlihat sibuk mengotak-atik Hpny menghapus sebagian postingan.
Saat diminta perihal tersebut diberitakan langsung menolak jangan diekspos “saya harap ngga usalah”ujarnya.(dh)