Views: 83
DEPOK, JAPOS.CO – Kampanye hitam yang mengarah pada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, tak mampu membendung laju elektabilitas mereka yang terus meroket. Meski kerap diserang dengan berbagai isu negatif, termasuk isu kontroversial tentang hotel Alexis, pasangan nomor urut 2 ini justru semakin kokoh di puncak survei. Terbaru, survei dari Forum Kajian Aktivis Universitas Indonesia (FKA UI) menempatkan Supian-Chandra jauh di depan lawan mereka, Imam Budi Hartono (IBH) dan Ririn Farabi Arafiq.
Sejak awal pencalonan, kubu Supian-Chandra kerap mendapat serangan berupa kampanye hitam yang mencoba menggiring opini negatif, tetapi strategi ini tampaknya justru berbalik arah.
Menurut survei FKA UI, elektabilitas pasangan Supian-Chandra mencapai 51,20 persen, jauh mengungguli Imam-Ririn yang berada di angka 38,40 persen. Bahkan, survei ini menunjukkan bahwa 10,40 persen responden masih belum menentukan pilihan, membuka peluang elektabilitas Supian-Chandra untuk terus meningkat.
“Hasil survei menunjukkan bahwa Supian-Chandra unggul dengan elektabilitas 51,20 persen, sementara Imam-Ririn memperoleh 38,40 persen,” jelas Ketua Forum Kajian Aktivis UI, Bayu Satria Utomo, dalam pemaparan hasil survei di Pancoran Mas, Jumat (01/11/2024).
Bayu juga menambahkan bahwa hasil ini menjadi cerminan keinginan warga Depok untuk perubahan yang lebih baik.
Survei yang digelar FKA UI dilaksanakan pada 10-24 Oktober 2024, dengan melibatkan 836 responden berusia 17 tahun ke atas yang sudah memiliki hak pilih dan ber-KTP Depok. Menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, survei ini diadakan secara tatap muka di 63 kelurahan di Depok. Dalam prosesnya, tim survei memastikan kualitas data dengan verifikasi 30 persen sampel.
Data survei juga mengungkap bahwa kesadaran warga Depok mengenai Pilkada semakin tinggi, dengan 91,51 persen responden mengetahui jadwal pemungutan suara pada 27 November 2024. Dari angka ini, 87,08 persen menyatakan komitmennya untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak pilih mereka, sementara 10,53 persen masih ragu, dan 1,91 persen menyatakan tidak akan memilih.
Dalam simulasi head-to-head antara kedua pasangan calon, Supian-Chandra menunjukkan dominasi di berbagai kelompok usia, terutama pada Generasi Y (23,09 persen) dan Generasi Z (8,25 persen). Pasangan ini juga berhasil unggul tipis pada Generasi X, mengalahkan Imam-Ririn dengan selisih 0,24 persen. Penguasaan di hampir semua kelompok usia ini menunjukkan dukungan lintas generasi bagi pasangan Supian-Chandra, terutama pada generasi muda yang cenderung lebih progresif dalam memilih.
Selain unggul dalam popularitas, survei FKA UI juga menyoroti sejumlah isu utama yang dianggap sebagai kebutuhan prioritas warga Depok dalam Pilkada kali ini. Beberapa isu tersebut adalah layanan kesehatan gratis (33,85 persen), jaminan pendidikan (29,55 persen), pengentasan pengangguran (25,36 persen), solusi untuk kemacetan (19,26 persen), dan pendidikan kuliah gratis (19,02 persen).
Meski diterpa kampanye hitam, pasangan Supian-Chandra berhasil mempertahankan tren positif elektabilitas mereka dengan terus fokus pada program-program unggulan yang nyata. Tim sukses Supian-Chandra menganggap isu hotel Alexis yang sempat diangkat oleh lawan tak relevan dengan visi dan misi mereka untuk Depok. Justru, kubu lawan terlihat sibuk menyerang dengan isu negatif, sementara Supian-Chandra memilih fokus pada upaya solusi nyata untuk permasalahan masyarakat Depok.
“Kami tetap mengutamakan program yang bisa langsung dirasakan masyarakat. Kampanye hitam ini hanya membuat warga semakin solid mendukung Supian-Chandra karena mereka tahu siapa yang berfokus pada perubahan,” ujar salah satu tim sukses pasangan nomor 2
Bayu Satria Utomo dari FKA UI pun menegaskan pentingnya partisipasi warga Depok pada Pilkada mendatang. “Kami berharap masyarakat Depok semakin antusias untuk berpartisipasi pada Pilkada nanti. Sosialisasi yang sudah dilakukan cukup baik, terlihat dari tingginya antusiasme warga yang berencana memilih pada 27 November 2024,” ungkapnya.
Bayu menambahkan bahwa tingginya angka partisipasi masyarakat nantinya akan memberikan legitimasi yang kuat bagi kepemimpinan hasil Pilkada.
Dengan dukungan dari masyarakat yang terus meningkat dan program-program yang konsisten, pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah semakin percaya diri untuk mewujudkan visi mereka.
Elektabilitas yang terus melambung di berbagai survei menjadi sinyal kuat bahwa warga Depok siap untuk perubahan baru di bawah kepemimpinan mereka. Menjelang tanggal pencoblosan, tim Supian-Chandra tetap fokus melakukan sosialisasi dengan menjelaskan visi, misi, dan program yang mereka tawarkan untuk kemajuan Depok.
Seluruh tim kampanye mengimbau agar warga datang ke TPS pada 27 November mendatang dan menyuarakan aspirasi mereka.
“Kami ingin Depok menjadi kota yang lebih maju dan inklusif. Karena itu, setiap suara masyarakat sangat berarti untuk mewujudkan perubahan ini,” tutup Bayu.( Joko Warihnyo )