Views: 41
CIAMIS, JAPOS.CO – Belasan dokter dan perawat mengikuti pelatihan khitan modern mode 3 in 1 yang digelar Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Ciamis. Dalam pelatihan tersebut bekerjasama dengan PT Sunathrone, Minggu (27/10).
Ketua Pelaksana Zahara mengatakan, pihaknya sengaja menggelar pelatihan tersebut sebagai pembelajaran dalam tindakan khitan yang baik dan benar. “Alhamdulillah ada 18 peserta yang merupakan pelaksana kerja kesehatan, baik dokter maupun perawat. Mereka dapat materi dari dua dokter spesialis. Tak hanya materi, mereka juga praktik langsung,” katanya.
Dalam praktik langsung ini, kata Zahara, agar para peserta bisa melihat langsung penerapan khitan modern. Apalagi, metode ini lebih baik dari khitan manual. Menurutnya, dalam khitan modern rasa sakitnya bisa berkurang dari biasanya. Sehingga anak bisa langsung beraktivitas setelah khitan. Meski begitu, mereka sebelumnya mendapatkan suntikan pereda sakit sebelum pemotongan.
Dalam khitan modern ini, jelas Zahara, ada tiga cara, seperti menggunakan metode lem pakai cincin, lem biasa setelah pemotongan dan teknik ikat setelah pemotongan. “Adapun efeknya, tidak terlalu parah karena pendarahan berkurang. Bahkan, metode ini juga bisa untuk pasien khitan yang sudah dewasa, seperti usia di atas 25 tahun. Bagi pasien khitan dewasa juga bisa pakai teknik khitan modern ini. Biasanya usia dewasa inginnya cepat sembuh dan tidak terasa saat pemotongan. Bahkan, bekas luka khitannya bisa langsung kena air, ” jelasnya.
Tidak hanya itu, kata Zahara, metode ini juga memberikan efek yang baik terhadap aktivitas anak yang baru saja khitan, seperti yang sudah sekolah bisa sekolah langsung tanpa harus menunggu luka mengering selama seminggu. “Pelatihan dari DPD PPNI Ciamis ini baru ada di Priangan Timur. Semoga ke depan kita bisa terus mengembangkan teknik khitan modern di Ciamis,” katanya.
Hal yang sama dikemukakan ketua DPD PPNI Kabupaten Ciamis, H. Deni Wahyudi, S.Kp., M.Kep,. Menurutnya, pelatihan khitan ini dilakukan dari metode konvensional ke metode modern tanpa jarum suntik, tapi obat langsung dimasukkan ke kulit. “Dengan metode Super Ring ini, setelah disunat anak bisa langsung jalan-jalan dan bermain. Namun kedepan, pelatihan kepada perawat ini bukan hanya perkhitanan saja, namun juga dalam bidang lain dalam rangka peningkatan kompetensi PPNI baik dari sisi hukum maupun keperawatan,” pungkasnya. (Mamay)