Views: 1K
TANAH DATAR,JAPOS.CO – Kesesatan berpikir (logical fallacy) adalah kesalahan dalam penalaran yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyebabkan kesalahpahaman. Menurut Asnanto Surajiyo dalam bukunya Dasar-dasar Logika (2006), kesesatan berpikir terjadi karena pemaksaan prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya. Hal ini menyebabkan seseorang cenderung mendistorsi argumen, menarik kesimpulan yang salah, serta menyalahgunakan bukti atau bahasa.
Dikutip dari situs Effectiviology, kesesatan berpikir merupakan pola penalaran yang tidak logis, yang menjadikan argumen tidak valid dan tidak relevan. Dalam praktiknya, seseorang dapat mengalihkan pembicaraan atau menggunakan argumen yang tidak tepat untuk melemahkan atau meniadakan argumen lawannya.
Jenis-Jenis Kesesatan Berpikir
1. Ad Hominem: Menyerang pribadi lawan argumen, bukan argumen itu sendiri.
2. Strawman Fallacy: Mendistorsi atau membesar-besarkan argumen lawan agar mudah diserang.
3. False Dilemma: Memaksa pilihan hanya antara dua opsi ekstrem, padahal ada pilihan lain.
4. Slippery Slope: Menganggap bahwa satu tindakan kecil akan memicu rangkaian konsekuensi yang drastis tanpa dasar yang jelas.
5. Circular Reasoning: Menggunakan kesimpulan sebagai premis awal, sehingga argumennya berputar tanpa memberikan bukti baru.
Cara Mengatasi Kesesatan Berpikir
1. Pahami argumen dengan baik: Sebelum memberikan tanggapan, pastikan Anda memahami argumen lawan dengan benar. Hindari memotong atau mendistorsi pernyataan mereka.
2. Gunakan logika yang valid: Bangun argumen berdasarkan premis yang kuat dan bukti yang relevan.
3. Hindari emosi berlebihan: Jangan biarkan emosi menguasai ketika berdebat, karena ini bisa memicu kesesatan berpikir seperti Ad Hominem.
4. Tanyakan alternatif: Jika terjebak dalam False Dilemma, tanyakan kemungkinan alternatif untuk membuka pandangan yang lebih luas.
5. Pelajari logika dasar: Pemahaman tentang dasar-dasar logika dapat membantu mengidentifikasi dan menghindari kesesatan berpikir. (Dms)