Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Utara

Wartakan Proyek Amburadul, Anggota DPRD Jonson Sinaga Stay di Lokasi dan Merasa Keberatan.

×

Wartakan Proyek Amburadul, Anggota DPRD Jonson Sinaga Stay di Lokasi dan Merasa Keberatan.

Sebarkan artikel ini

Views: 1K

SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Perilaku Oknum Anggota DPRD Simalungun Jonson Sinaga di anggap aneh, hal tersebut setelah adanya salah satu wartawan yang mewartakan kegiatan bagian dari proyek pengerjaan rekonstruksi jalan di Jawa Maraja Bah jambi,(Simalungun),yang kwalitasnya pengerjaannya di duga amburadul.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Keanehan perilaku Jonson Sinaga terjadi saat berada di lokasi proyek pengerjaan tembok penahan tanah (TPT) dan saat itu pihak pewarta , Rikardo Gultom datang ke lokasi yang sama dan hendak melakukan investigasi sebagai sosial control perihal pengerjaan proyek yang berlokasi di Afdl II Bah Jambi, Sabtu (12/10/24) lalu.

Atas ucapan anggota DPRD Simalungun kepadanya tentu membuat Rikardo Gultom terkejut, padahal di plank proyek yang nilai pagu anggarannya mencapai 12 miliar, harusnya pengerjaan proyek tersebut sesuai dengan kwalitasnya dan adapun oknum anggota DPRD bisa menegur jika mana ada pengerjaan yang tidak sesuai agar kedepan bisa bertahan lama guna di nikmati masyarakat luas. Namun berbeda dengan anggota DPRD kabupaten Simalungun Jonson Sinaga, beliau justru tidak senang dengan keberadaan jurnalis yang hendak melihat bagaimana proses pekerjaannya vendor, sembari mengucapkan kata-kata yang tidak pantas saat di lokasi dan kabarnya beliau langsung pergi dari lokasi.

“Aha Muse, Unga di Koran ton hamu. Torus hon ma..(Apa lagi,Sudah Kalian Korankan. Teruskan lah…),” ucap pewarta Rikardo Gultom menirukan kata-kata Jonson Sinaga kepadanya ke Japos, Kamis (17/10/24).

“Pada saat itu di lokasi,Sabtu (12/10/24),saya melakukan investigasi di lapangan yang berlokasi di Huta Korem, dan saya melihat kejanggalan pengerjaan tersebut, seperti adanya saluran parit yang usai di pelester mengalami kerusakan, dan terlihat para pekerja tidak menggunakan Alat keselamatan kerja atau Alat Pelindung Diri (APD),padahal penting untuk melindungi pekerja dari bahaya di lingkungan kerja,” ucapnya.

“Tidak hanya itu Pak, masak proyek senilai 12 Milliar dalam pengerjaan parit hanya menggunakan tenaga manual saja, sehingga campuran semen pasir tidak merata.bahkan sudah ada yang berlobang bangunan Parit Drinase saat itu, padahal di situ ada anggota dewan yang seharusnya bisa memberi masukan ke vendor atau pekerja agar anggaran puluhan miliar itu bisa di gunakan sebaik-baiknya dan menghasilkan kwalitas yang baik” Pungkasnya kembali.

Setelahnya, Japos akhirnya mencoba meminta penjelasan dari anggota DPRD Simalungun bapak Jonson Sinaga lewat pesan whatsapp, terkait kebenaran ucapannya beliau kepada pewarta Rikardo Gultom tersebut, namun sampai berita ini di turunkan, Jonson Sinaga belum memberikan penjelasan. (R.Sirait)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 53 SAMOSIR, JAPOS.CO –  Sejumlah Anggota DPRD bersama Plt Bupati Samosir Martua Sitanggang mensahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun 2025 menjadi Peraturan Daerah (Perda) dengan Pagu sebesar Rp…