Views: 2.8K
KETAPANG, JAPOS.CO – Persis terletak diruas jalan Tanjung-Air Dua Jembatan Buah Putih yang rusak akibat terdampak banjir 3 tahun yang lalu dan hingga saat sekarang ini seolah dianak tirikan tidak ada upaya kepedulian terhadap jembatan tersebut baik dari Pemdes Teluk Runjai, Pemerintah Kecamatan Jelai Hulu maupun Pemkab Ketapang padahal itu status jalan Kabupaten, seakan ada perbedaan politik yang menyelimutinya, Jembatan ini terkesan masih seperti dijaman penjajahan yang untuk mendapatkan anggarannya serba sulit dan mahal serta butuh perjuangan pengorbanan.
Wilayah Administratif Jembatan itu di Desa Teluk Runjai, Dusun Penggerawan Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.
Jalan dan Jembatan ini adalah akses yang sangat penting dan diharapkan berfungsi untuk layak dilalui oleh Masyarakat Desa Air Dua serta Desa yang lainnya, merupakan Jembatan Penghubung antara ruas jalan Air Dua, Tanjung ke Tumbang Titi yang sangat terdekat ke Kecamatan Tumbang Titi.
Saat berada di Desa Air Dua Kecamatan Jelai Hulu pada tanggal 11,12 dan 13 Oktober 2024 Japos co ada banyak mendapati temuan dan aduan baik berupa kegiatan milik Pemerintahan Desa, Pemkab maupun Non Pemerintah.
Salah satu temuan Japos.co yaitu sebuah Jembatan Buah Putih, Tanjung – Air Dua persisnya Wilayah Administratif Desa Teluk Runjai Dusun Penggerawan, Jembatan ini sangat memprihatinkan dan riskan sekali untuk dilalui padahal merupakan Utama sebagai Jembatan Penghubung antar Desa, intinya tidak ada kepedulian dari Pemdes Teluk Runjai, Pemerintahan Kecamatan Jelai Hulu dan Pemkab Ketapang padahal itu statusnya milik Kabupaten.
Ketika dikonfirmasi terkait perihal Jembatan Buah Putih Dusun Penggerawan yang sangat riskan itu salah satu warga yaitu Sekretaris BPD merangkap Anggota Desa Air Dua mengatakan bahwa, “Jembatan Buah Putih itu dulunya bagus, namun akibat terdampak banjir sekitar 3tahun yang lalu yang berakibat putus (hancur) makanya hingga sekarang ini tidak pernah diperbaiki lagi baik dari Pemdes maupun dari Pemkab bahkan sudah berapa kali diusulkan baik melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ataupun Kecamatan akan tetapi tak pernah ditanggapi.
“Karena merupakan Akses terdekat untuk menjangkau kota/pasar Tumbang Titi dan lainnya yang terutama sangat penting bagi kami Desa Air Dua untuk antar jemput anak-anak kesekolah, sebab rata-rata Sekolahan adanya di luar dari Desa Kami (di Tumbang Titi), jadi Jembatan yang rusak itu oleh kami beberapa orang tua murid bersama lakukan membuat jembatan yang kurang lebih 10 Meter dengan menggunakan bahan apa adanya kayu bulatpun jadi yang penting bisa dilalui untuk antar jemput anak sekolah khusus kendaraan roda dua yang penting selalu ekstra hati-hatilah melewatinya, bahkan hingga sekarang ini jembatan tersebut walaupun sudah buruk dan lapuk tapi masih dapat dilewati, kami tak begitu berharap perhatian Pemerintah lagi, sebab sudah bosan ngusulkannya,” ucap warga Desa Air Dua kepada Japos.co Sabtu (12/10).
Kemudian ketika dikonfirmasi salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Air Dua saat berada bersamaan dilokasi Jembatan Buah Putih yang rusak parah tersebut, Tokoh Masyarakat mengatakan dengan tegas bahwa, “Terkesan Pembangunan era kepemimpinan Martin Rantan sebagai Bupati, Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan tidak dilihat dari skala prioritas dan kebutuhan rakyat melainkan lebih banyak memenuhi selera dan kebutuhan kelompok golongan politiknya sendiri, ini tentu dampak dari sistim politik demokrasi dan birokrasi serta menejemen tata kelola pemerintahan yang buruk, sudah tentu akan selalu melahirkan generasi pemimpin dan generasi aparatur pemerintah yang buruk dan korup pula,” ucap Tokoh Masyarakat Muhammad Husin Blantara kepada Japos.co di Desa Air Dua Sabtu (12/10).
Untuk itu terkait permasalahan Jembatan Buah Putih Tanjung – Air Dua, Dusun Penggerawan Desa Teluk Runjai, Warga dan Tokoh Masyarakat sangat berharap kepada Pemkab Ketapang terutama di kepemimpinan Bupati yang akan terpilih nantinya, agar memiliki hati nurani untuk penganggaran biaya pembangunan Jembatan tersebut.
Terkait permasalahan yang dimaksud, diharapkan kepada Instansi yang terkait, baik Pemdes Teluk Runjai Pemerintahan Kecamatan Jelai Hulu, maupun Pemkab Ketapang agar tak pilih kasih dalam penggunaan anggarannya.
Hingga berita ini diterbitkan terkait permasalahan Jembatan Buah Putih tersebut, sejauh ini Japos.co belum dapat terhubung dengan pihak Instansi yang dimaksudkan oleh Sumber dan Tokoh Masyarakat itu.(M HARISY).