Views: 1K
RIAU, JAPOS.CO – Ribu-ribut soal praktek haram donasti politik, ternyata ada yang lebih arah lagi dari keluarga besar Mulyono (Nama Samaran).
Temuan itu langsung dibongkar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus.
Bertempat di Kediaman Pribadinya, Hari ini Rabu (9/10/2024) Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu sampaikan, bahwa di Provinsi Riau ada sosok Kepala Daerah yang berhasil dan sukses membangun kerajaan dinasti Politiknya, model Pejabat itu macam pulut, selow dan tenang, tetapi menyimpan banyak nafsu dan niat untuk menguasai Daerah tersebut.
“Adalah Afrizal Sintong SIP MSi, yang pada saat pertama kali mencalonkan diri menjadi Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dirinya diketahui diduga hanya memegang Ijazah Paket C, berjalannya waktu sebagai Bupati, kekuasaan itu di manfaatkan untuk menambah embel-embel gelar, hingga akhirnya berhasil mendapatkan 2 (dua) sekaligus, Sarjana dan Magister,” sebut Larshen Yunus.
Kekuasaan sebagai Bupati bukan hanya untuk memanfaatkan Anggaran Pemerintah untuk “Kuliah Gratis” melainkan saat ini Afrizal Sintong diduga diketahui telah sukses dan berhasil menambah pundi-pundi kekayaannya.
Tampil sederhana dan belagak seperti masyarakat biasa, pada akhirnya topeng dan sifat aslinya terbongkar juga.
Kekuasaan sebagai Kepala Daerah justru terkesan di manfaatkan untuk memberikan jalan mulus bagi anak dan adik-adiknya menjadi pejabat.
“Beliau itu memang keren abis. Memainkan perannya cukup maksimal. Tampil sederhana dan belagak seperti masyarakat biasa. Tapi kalau di perhatikan lagi, anggaran yang besar yang dimiliki Kabupaten Rokan Hilir, tidak sejalan dengan proses pembangunan 5 tahun terakhir. Kemana semua APBD itu di salurkan? Pembangunan fisik hampir tidak ada! Sementara untuk pembangunan jembatan dibeberapa Desa, terbukti berasal dari bantuan masyarakat setempat, masyarakat Etnis Tionghoa yang berhasil berkarir di luar dan terbukti membangun kampung halamannya. Lalu, peran Pemerintah Daerah dimana? Anggaran dari APBD disalurkan kemana? Masyarakat harus cerdas! Jangan mau termakan isu murahan! Hindari segala berita bohong, Pejabat kita benar-benar ahli bersandiwara. Hobinya suka berspekulasi! Kasihan masyarakat Rohil, pokoknya Wallahuallam Bissawab,” ujar Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau itu pastikan, bahwa pihaknya sudah mulai melakukan Kampanye cerdas, agar terhadap masyarakat dibeberapa Daerah di Provinsi Riau, benar-benar memperoleh informasi yang baik dan benar, terutama bagi Daerah yang Calon Petahana (Incumbent) maju lagi.
“Kalau ditanya, apa Prestasi Afrizal Sintong 5 tahun terakhir, Jawabannya adalah beliau terbukti berhasil memperoleh Gelar S-2 (S.IP dan M.Si), setelah itu Afrizal Sintong berhasil mendorong anak kandungnya yang belum tamat kuliah menjadi Anggota Dewan Provinsi, adik-adik kandungnya juga berhasil jadi Anggota Dewan Kabupaten, bahkan adiknya yang sekedar Guru berhasil di angkat menjadi seorang Camat, pokoknya luar biasa permainan Afrizal Sintong. Menurut kami, pola-pola yang dilakukan Afrizal Sintong terbukti lebih kasar dan mengalahkan ilmu si Mulyono, yang dalam beberapa hari ini akan lengser dari jabatannya” tutur Larshen Yunus.
Untuk itu, Ketua KNPI Provinsi Riau tersebut mengajak semua pihak, terutama bagi masyarakat Kabupaten Rokan Hilir, agar tetap Ikhtiar dan Istiqomah, cerdas dalam memilih pemimpin. Aktivis Anti Korupsi Lulusan dari Kampus Universitas Riau dan Sekolah Vokasi PMI, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu tegaskan, agar di Rohil terjadi perubahan. Kalau dalam 1 Periode kinerjanya terbukti tidak beres, maka sudah saatnya masyarakat bersatu! Berubah dan bijak dalam memilih pemimpin. Janganlah masuk di lubang yang sama.
“Ayo Bapak Ibu Masyarakat Kabupaten Rohil, Tuan-tuan, Encik-encik dan Puan-puan. Sedao semua harus lebih cerdas. Bijaklah dalam memilih pemimpin. Kalau dalam 1 Periode itu Dio tidak berhasil dan gagal, maka perubahan harus segera dilakukan. Rohil harus berbenah! Negeri Kaya untuk kemakmuran Rakyat, bukan untuk membangun dinasti Politik. Anak jadi Dewan, Adik-adiknya jadi Dewan, Adiknya yang seorang Guru, justru lompat jadi Camat. Bayangkan saja, kalau adiknya jadi Ketua DPRD, dio pula yang jadi Bupatinya, mau jadi apa Negeri kita itu? Fungsi pengawasan pasti tidak akan berjalan. Pilihlah pemimpin yang bijak! Orang tua yang tulus membangun Negerinya, inshaAllah Berkah” ajak Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya. (david)