Views: 858
CIMAHI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) menggelar kegiatan peringatan Hari Rabies Sedunia 2024 di selasar Gedung B Pemkot Cimahi. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kampanye global dalam mewujudkan dunia bebas rabies pada tahun 2030,pada Kamis (3/10).
Peringatan ini bertepatan dengan Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap 28 September. Tema tahun ini, “Breaking Rabies Boundaries”, menekankan pentingnya vaksinasi rabies bagi hewan dan manusia guna mengendalikan penyebaran penyakit zoonosis tersebut.
Dicky Saromi, Penjabat Wali Kota Cimahi, yang hadir dalam acara tersebut menegaskan pentingnya tindakan preventif.
“Peringatan Hari Rabies Sedunia ini bukan sekadar seremoni, tapi langkah nyata dengan memfasilitasi vaksinasi bagi hewan penular rabies seperti anjing, kucing, monyet, dan musang,” ucapnya.
Ia juga menyoroti zoonosis sebagai ancaman serius yang harus dihindari.
“Zoonosis harus kita cegah dengan memastikan hewan peliharaan dalam kondisi sehat, salah satunya melalui vaksinasi. Dengan langkah ini, Cimahi dapat terus mempertahankan status Zero Rabies,” tambahnya.
Selain vaksinasi rabies bagi 150 ekor hewan, kegiatan lain yang diselenggarakan meliputi kebiri kucing jantan untuk 23 ekor, sosialisasi Kader Zoonosis, serta kampanye dan edukasi masyarakat. Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Mariam, menyebut bahwa program vaksinasi ini tidak hanya digelar pada Hari Rabies Sedunia, tetapi juga dilakukan secara berkala melalui kerja sama dengan 15 kelurahan di Cimahi.
“Kami rutin melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran rabies. Sampai saat ini, Kota Cimahi bebas dari kasus rabies, meski ada beberapa laporan gigitan, namun tidak menyebabkan rabies. Ini berkat program vaksinasi yang telah menjangkau 1.785 hewan, termasuk 121 anjing dan 1.657 kucing,” jelas Tita.
Tita juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program ini. “Pendaftaran vaksin rabies dengan kuota 150 langsung penuh, begitu juga kebiri kucing. Masyarakat kami himbau agar terus rutin memeriksakan hewan peliharaannya ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Baros,” ujarnya.
Dispangtan Cimahi berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan, terutama yang berpotensi menularkan rabies. Program ini sejalan dengan rencana WHO untuk menghapuskan kematian akibat rabies pada manusia yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030.
Dengan adanya upaya berkelanjutan ini, Cimahi optimis dapat terus mempertahankan status bebas rabies dan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat.(DEMAK GULTOM)