Views: 865
CIAMIS, JAPOS.CO – Lahirnya Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting merupakan salah satu strategi pemerintah Republik Indonesia untuk menurunkan angka prevalensi stunting.
Kondisi gagal tumbuh dan gagal kembang balita yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan memerlukan perhatian yang sangat serius dari semua pihak dan tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang parsial tetapi memerlukan konvergensi antar program secara menyeluruh, sehingga melalui Perpres 72 tahun 2021 tersebut telah menetapkan 5 pilar utama yang sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.
Hal itu disampaikan Kepala DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Dr. Dian Budiana, M.Si sewaktu memberikan laporan pada kegiatan sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Konsolidasi Tenaga Lini Lapangan di Wilayah Perbatasan, Selasa (24/9) di Lapangan Desa Bangunharja Kecamatan Cisaga Kabjupaten Ciamis.
Tampak hadir Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Fajar Supriadi Sentosa, S.H. beserta jajaran, Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. beserta jajaran, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah beserta jajaran, mewakili Pj.Bupati Ciamis, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dr. H. Wasdi Ijudin, M.Si. beserta seluruh pejabat lingkup pemerintah daerah Kabupaten Ciamis, Pj. Bupati Cilacap beserta seluruh pejabat yang hadir lingkup pemerintah daerah Kabupaten Cilacap dan para tamu undangan lainnya.
Menurut Dian, kelima pilar tersebut meliputi komitmen politik kepemimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat, daerah dan masyarakat dalam ketahanan pangan dan gizi, serta monitoring dan evaluasi.
Keberhasilan penurunan dan pencegahan stunting tersebut tentunya perlu dukungan semua pihak tidak hanya mengandalkan pemerintah semata tetapi juga perlu dukungan dari mitra kerja, tenaga lini lapangan serta peran serta Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP). “Oleh karena itu kegiatan hari ini merupakan bentuk nyata implementasi konvergensi antara pemerintah pusat, provinsi, daerah yang di dukung oleh mitra kerja, tenaga lini lapangan dan keterlibatan langsung institusi masyarakat pedesaan, “ ujarnya.
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini, jelas Dian, dalam rangka meningkatkan komitmen pemangku kepentingan dan penentu kebijakan serta tenaga lini lapangan Program Pembangunan Keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dalam pencegahan dan penurunan stunting. “Selain itu diharapkan dari kegiatan yang digelar saat ini untuk lebih meningkatkan komitmen tenaga lini lapangan program bangga kencana dalam percepatan penurunan stunting. Meningkatkan peran aktif mitra kerja dalam proses advokasi dan KIE program percepatan penurunan stunting serta memberikan pemahaman dan pengetahuan program pencegahan dan penurunan stunting bagi mitra kerja, PPKBD, sub PPKBD, kelompok bina-bina keluarga, remaja, calon pengantin, ibu hamil, keluarga yang memiliki baduta dan masyarakat, “ jelasnya.
Adapun sasaran kegiatan, kata Dian, meliputi pembantu pembina keluarga berencana desa atau di Jawa Barat dikenal dengan istilah Pos KB Desa dan sub Pos Pembina KB Desa dari Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, pemangku kepentingan dan penentu kebijakan (stakeholder) di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. remaja, calon pengantin, ibu hamil dan keluarga yang memiliki baduta serta pengelola program bangga kencana dan masyarakat.
Diakuinya, bahwa penyelenggara kegiatan ini hasil kolaborasi dari perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan Kedeputian Adpin BKKBN Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis.
Diungkapkannya bahwa sebelum puncak acara dilaksanakan pula kegiatan Pelayanan kontrasepsi diseluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Ciamis dan Puskesmas Dayeuhluhur 2 Kabupaten Cilacap. Khusus untuk Kecamatan Cisaga dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Desa Bangunharja, Senin (23/9)
Kegiatan sarasehan dan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting melalui implementasi Gerabah Stunting Manis yaitu kepanjangan dari Gerakan Bersama Cegah Stunting Masyarakat Ciamis. “Merupakan inovasi yang dikembangkan di Kabupaten Ciamis melalui kolaborasi pentahelix kegiatan ini telah berhasil mendampingi 83 keluarga beresiko stunting di Desa Bangunharja dan mengasilkan rekomendasi untuk ditindaklanjuti. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis untuk lansia oleh STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia, “ ungkap Dian.
Selain itu, kata Dian, diberikan pula paket sembako untuk keluarga beresiko stunting dan keluarga kurang mampu dari BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, CSR dan STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia sebanyak 600 paket. yang diberikan kepada keluarga beresiko stunting sebanyak 83 paket, keluarga kurang mampu 167 paket, dan lansia 50 paket. Optimalisasi rumah dataku melalui peningkatan kapasitas bagi 30 kepala desa oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat. “ Dilanjutkan pada hari Selasa (24/9) diawali tadi pagi jam 08.00 dengan materi edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja bertempat di aula SMPN 3 Cisaga yang dilaksanakan oleh STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia dan pemberian perlengkapan sarana olah raga voly ball dari BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, “ katanya.
Selain itu, dilaksanakan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk masyarakat umum, pemeriksaan ibu hamil oleh STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia serta dilaksanakan pula pameran UMKM yang diikuti oleh kelompok UPPKA dan PEKKA dari masing-masing kecamatan se-Kabupaten Ciamis. “Pada kesempatan ini pula dilaksanakan launching Kampung KB tingkat Kabupaten Ciamis dan pemberian penghargaan kepada IMP dan para stakeholder yang telah berjasa dan mempunyai andil besar dalam kemajuan Program Bangga Kencana selama ini serta pembekalan dan dialog dengan tenaga lini lapangan yang diikuti oleh tenaga lini lapangan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap dan ditutup dengan pagelaran wayang golek dengan thema stunting dengan ki dalang Opik Sunandar Sunarya dari Giri Harja 3, “ pungkas Dian. (Mamay)