Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

BPS Lakukan Pembinaan Statistik ATS Desa Cantik Kuryos

×

BPS Lakukan Pembinaan Statistik ATS Desa Cantik Kuryos

Sebarkan artikel ini

Views: 48

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO –  Sebagai langkah mencapai target Satu Data Indonesia di Kota Pekalongan, Badan Pusat Statistik (BPS) setempat terus melakukan sejumlah upaya, salah satunya melakukan penguatan pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Kelurahan Kuripan Yosorejo (Kuryos), Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jumat (20/9/2024). Pembinaan tersebut berupa pembinaan

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

statistik sektoral di tingkat desa/kelurahan secara berkesinambungan dan komprehensif dengan melibatkan agen-agen statistik di wilayah tersebut.

Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti menjelaskan bahwa, pembinaan Desa Cantik ini adalah implementasi dari Undang-Undang No.16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan juga Peraturan Presiden (Perpres) No 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia. Pembinaan dilakukan kepada pemerintah dan perangkat desa/kelurahan agar bisa memahami arti pentingnya statistik. Pembangunan tanpa data akan lebih sulit karena perencanaan itu sendiri tidak sesuai yang diharapkan. Saat ini sudah ada 4 Desa Cantik di Kota Pekalongan yang telah digagas BPS bersama Pemkot Pekalongan yaitu Kelurahan Bendan Kergon, Gamer, Degayu, dan Kuripan Yosorejo. Masing-masing Desa Cantik ini memiliki tema, di Kelurahan Kuryos ini mengusung tema Statistik Anak Tidak Sekolah (ATS). menginginkan melalui, program Desa Cantik ini, data statistik yang dikelola desa semakin berkualitas.

“Pembinaan di kelurahan disini merupakan kedua kalinya yang telah kami lakukan, yang pertama kemarin terkait pengumpulan data, kali ini memberikan penjelasan kepada agen statistik kelurahan terkait tahapan selanjutnya setelah pengumpulan data yakni tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga mengolah hingga menyajikan data sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah,”terangnya.

Menurutnya, pencanangan Desa Cantik Kuryos yang mengusung tema ATS ini dilatarbelakangi keinginan BPS untuk mendukung Pemkot Pekalongan terkait data yang dibutuhkan untuk anak tidak sekolah. Agen-agen statistik yang telah ditunjuk kelurahan setempat berperan mengumpulkan data dan pihak kelurahan sebagai pihak pengolah data. Tidak hanya melakukan pembinaan saja, BPS juga senantiasa melakukan pendampingan agen statistik kelurahan setempat dalam proses pendataan dan pengolahan data.

“Harapan kami, semua kelurahan di Kota Pekalongan nantinya bisa dicanangkan sebagai Desa atau Kelurahan Cantik. Sebab, melalui program ini, bisa diperoleh data hingga level terbawah tidak hanya kelurahan tapi juga bisa sampai tingkat RT/RW. Maka dari itu, ketika Pemkot ini memiliki program atau kebijakan pembangunan, melalui Desa Cantik ini bisa menjadi acuan untuk perencanaan dengan data yang disajikan valid, cepat, dan tepat sasaran,”harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Kuryos, Sri Yuniarti mengaku bersyukur, Kelurahan Kuryos dicanangkan menjadi salah satu percontohan Desa Cantik oleh BPS dan Pemkot Pekalongan. Yuniarti menyebutkan, data terakhir ATS di Kelurahan Kuryos berkurang 20 persen dari total data sebelumnya 99 orang. Beberapa diantaranya sudah disalurkan masuk ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Mereka mayoritas putus sekolah dari jenjang SMP, ada juga dari jenjang SD yang tidak mau sekolah karena dibully.

“Kami berharap, melalui program Desa Cantik ini bisa menyasar semua kelurahan yang ada di Kota Pekalongan. Tidak hanya data ATS di Kelurahan Kuryos saja, sehingga datanya di tingkat Kota Pekalongan bisa sinkron dan terintegrasi,”pungkasnya. (Sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *