Views: 949
MOJOKERTO, JAPOS.CO – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, membuka pelatihan Basic Life Support (BLS) yang di inisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mojokerto Tahun 2024. Pelatihan yang berfokus pada penanganan kedaruratan, diantaranya cara mengatasi kondisi orang yang tak sadarkan diri, tersedak dan henti jantung.
Pelatihan tersebut diberikan melalui pemutaran video animasi yang sangat menarik oleh dr. Antonius Beny Setiawan sebagai pemateri dengan memberikan contoh penanganan gawat darurat.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam arahannya mengatakan BLS sendiri merupakan pelatihan kegawatdaruratan yang bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan bantuan hidup dasar terhadap kasus orang yang tak sadarkan diri, tersedak dan henti jantung.
“Ini merupakan satu hal yang banyak terjadi sehingga kemudian panjenengan semuanya nanti sekilas di perlihatkan jenis kegawat daruratannya itu seperti apa, sehingga kemudian sampai pada suatu titik dimana para anggota pengurus dan anggota Dharma Wanita ini dinyatakan perlu untuk tau cara mengenali kegawatdaruratan tersebut dan kemudian apa tindakan yang harus dilakukan” tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati Ikfina, mengungkapkan bahwa pelatihan BLS bukan hanya untuk tenaga kesehatan saja, akan tetapi juga perlu untuk umum, karena semua orang pasti akan mengalami suatu kondisi darurat dan membutuhkan pertolongan pertama.
“Maka nanti bagaimana membuat panjenengan bisa menguasai diri mengenali kondisi tersebut dan kemudian tahu apa yang harus dilakukan, terutama kalau ada di sekitar kita memang ada yang punya resiko, maka dari itu langkah-langkahnya perlu dipelajari,” imbuhnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan BLS ini, selain memberikan skill kepada para anggota pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan termasuk juga memberikan pertolongan bagi yang membutuhkan/korban kegawatdaruratan untuk mendapatkan pertolongan pertama dengan cepat.
“Tolong kegiatan ini diikuti sampai selesai dan di manfaatkan sebaik-baiknya, sehingga akan mendapatkan pengetahuan baru dan skil ini nanti perlu untuk dilatih, bila mana nanti dikemudian hari betul-betul terjadi situasi kegawatdaruratan tersebut skil ini bisa dimanfaatkan dengan baik dalam memberikan pertolongan,” pungkasnya. (Ad/aj)