Views: 937
BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Menyongsong pergantian musim dari kemarau ke hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memperkuat kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi bencana alam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan akan mulai turun di wilayah Jawa Barat, termasuk KBB, pada bulan Oktober ini.
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Meidi, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama masa transisi musim ini. Namun, Meidi menegaskan, BPBD siap siaga setiap saat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
“Kami berharap tidak ada bencana, namun kami selalu siap siaga. Setiap kejadian bencana alam menjadi tanggung jawab BPBD sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana di bawah naungan pemerintahan,” ujar Meidi dalam pernyataannya pada Jumat (6/9/2024).
Dalam menghadapi peralihan musim ini, BPBD KBB telah menyiapkan personel yang selalu siaga di kantor dengan sistem regu piket yang bergiliran. Selain itu, koordinasi dengan instansi terkait dan masyarakat terus dilakukan untuk memastikan kesiapan di berbagai lini. Menurut Meidi, langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengurangi dampak dan risiko bencana, serta memastikan keselamatan warga.
BPBD KBB juga telah mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Tim BPBD secara rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi di lapangan dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk aparat desa dan organisasi masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan komunitas setempat.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terkini dari BPBD dan BMKG terkait kondisi cuaca, serta segera melaporkan jika ada tanda-tanda potensi bencana.
“Kami mengharapkan kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat, dalam menghadapi pergantian musim ini,” tambah Meidi.
Dengan meningkatnya kesiapsiagaan ini, BPBD KBB berharap dapat mencegah dan meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi, sehingga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.(Demak Gultom)
