Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

Penerima Bansos Dilatih Jadi Wirausaha Pemula Olahan Kue

×

Penerima Bansos Dilatih Jadi Wirausaha Pemula Olahan Kue

Sebarkan artikel ini

Views: 513

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Sebanyak 33 orang penerima bantuan sosial (bansos) yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dilatih menjadi seorang wirausaha pemula di bidang teknis pengolahan kue agar bisa berdaya. Mereka yang merupakan perwakilan warga dari masing-masing kelurahan dan mayoritas ibu-ibu rumah tangga di Kota Pekalongan tersebut mendapatkan pelatihan teknik pengolahan kue kering maupun kue basah yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) yang berlangsung selama 3 hari, Senin hingga Rabu, 26-28 Agustus 2024.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyambut baik adanya pelatihan yang diberikan kepada para panerima bansos ini dalam rangka membekali teori dan praktek cara pengolahan kue yang paling mudah terlebih dahulu dan familiar di tengah masyarakat, salah satunya kue nastar, putri salju, risoles, dan pastel.

“Para peserta yang mayoritas ibu-ibu ini begitu semangat dan harapannya setelah mendapatkan pelatihan ini bisa langsung praktek memproduksi maupun berjualan kue lebaran ini,”ucapnya usai membuka kegiatan pelatihan teknik pengolahan kue, berlangsung di Hotel Howard Johnson (Hojo) Pekalongan, Senin (26/8/2024).

Pihaknya berharap, dengan dibekali pelatihan keterampilan kerja ini, para peserta bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga mereka. Disamping mengurus rumah tangga, tapi mereka tetap produktif berkarya membuat aneka jenis kue. Ia juga sempat mencicipi hasil karya (haskar) para peserta pelatihan. Menurutnya, cita rasa haskar mereka tak kalah dengan produk kue – kue yang dijual di pasaran.

“Nastarnya walaupun agak sedikit gosong di bagian bawahnya tapi masih enaklah dan sangat layak dikonsumsi. Walaupun ada sedikit gosong, kami maklumi karena masih pemula. Yang penting tetap semangat mencoba dan berlatih terus sehingga bisa mahir nantinya. Rasanya tidak kalah dengan kue yang dijual di pasaran,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono  menjelaskan, selama 3 hari, Dindagkop-UKM mengundang para anggota  keluarga yang tercantum dalam DTKS sebanyak 33 orang di masing-masing kelurahan. Mereka dibekali untuk membuat kue supaya anggota keluarga kurang mampu ini bisa memiliki motivasi untuk memulai usaha dan mendapatkan tambahan penghasilan untuk keluarganya sehingga kebutuhan mereka bisa tercukupi dan lebih sejahtera secara ekonomi.

“Dalam sehari, ada 3 jenis kue yang mereka buat dalam pelatihan ini. Pesertanya ada 33 orang dari perwakilan masing-masing kelurahan,”kata Supriono.

Supriono menerangkan, pelatihan untuk penerima bansos DTKS ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) Tahun 2024. Sebelumnya, pelatihan serupa juga telah digelar dengan peserta DTKS yang berbeda – beda mulai dari pelatihan olahan ikan, pelatihan bordir, barista, olahan kue, dan sebagainya. Dari pemberian pelatihan ini, pihaknya ingin menggali potensi masyarakat kurang mampu sesuai minat dan bakatnya. Salah satunya melalui pelatihan olahan kue yang saat ini cukup digandrungi masyarakat dan berpotensi meraup cuan lebih banyak.

“Mereka yang masuk DTKS ini sebelumnya telah diusulkan kelurahan untuk mendapatkan pelatihan ini. Kalau ini mereka memang betul-betul belum pernah usaha dan didorong bisa menjadi wirausaha pemula. Harapannya, mereka bisa mengimplementasikan ilmu selama 3 hari di rumahnya, minimal untuk membuat cemilan bagi keluarganya terlebih dahulu, dan bisa ditindaklanjuti dengan memasarkan haskarnya sendiri secara luas,”pungkasnya.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *