Scroll untuk baca artikel
BeritaRiau

Venus: Terobosan AI PHR Hasilkan Rp 200 Miliar dari Sumur Tua Tanpa Perlu Eksplorasi Baru

×

Venus: Terobosan AI PHR Hasilkan Rp 200 Miliar dari Sumur Tua Tanpa Perlu Eksplorasi Baru

Sebarkan artikel ini

Views: 789

PEKANBARU, JAPOS.CO – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatat pencapaian signifikan dengan menurunkan laju penurunan produksi alamiah (declining rate) sumur-sumur eksisting di Lapangan Minyak Minas dari rata-rata 11% per tahun menjadi 6%.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Keberhasilan ini berkat penerapan Advanced Reservoir Management berbasis Artificial Intelligence (AI) Expert System yang memungkinkan evaluasi mendalam terhadap sumur-sumur produksi di Wilayah Kerja Rokan, Riau, tanpa perlu membor sumur baru. Teknologi ini, yang dikenal dengan nama VENUS, berhasil menciptakan nilai tambah sebesar Rp 200 miliar dari evaluasi 150 sumur lama.

Venus, yang merupakan inovasi lanjutan dari sistem e-MARS, adalah proses evaluasi sub-surface berbasis Advanced Reservoir Management (RM) dan AI yang pertama kali diterapkan di Indonesia dan dunia.

“Dalam inovasi ini, kami mengintegrasikan data geologi dan geofisik sub-surface serta data dinamis dari sumur-sumur sekitar, dengan memperhatikan lokasi injector untuk lapangan waterflood Minas,” ujar Afrilia Elisa, Senior Petroleum Engineer PHR sekaligus Kepala Proyek VENUS, Jumat (23/8/2024).

Elisa menambahkan bahwa data-data tersebut dihitung menggunakan AI Expert System untuk evaluasi simultan pada ratusan sumur di Lapangan Minas.

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, mengungkapkan, “Walaupun sumur-sumur tua di Lapangan Minas telah berusia lebih dari 8 dekade, inovasi ini membuktikan bahwa teknologi dan pendekatan baru dapat mengungkap cadangan terbukti di lapangan tua untuk diproduksi.”

Andre menambahkan bahwa manajemen PHR mendukung upaya generasi milenial untuk terus berinovasi guna meningkatkan produksi dan efisiensi biaya.

Vice President Transformasi Digital SKK Migas, Rendra Utama, juga memberikan apresiasi, dan menyatakan bahwa Inovasi VENUS (e-MARS 2.0) adalah contoh nyata keandalan teknologi digital dalam mendukung peningkatan produksi.

Afrilia Elisa memproyeksikan bahwa hingga akhir 2024, VENUS akan membantu mengevaluasi hingga 300 sumur dari total 1.500 sumur di Minas, dengan proyeksi nilai tambah sebesar Rp 450 miliar. Teknologi ini juga akan diterapkan di Lapangan Bangko-Balam, yang memiliki karakteristik serupa dengan Lapangan Minas, dengan lebih dari 600 sumur yang akan dievaluasi.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan anak perusahaan Pertamina yang beroperasi di bidang hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Berdiri sejak 20 Desember 2018, PHR mulai mengelola Wilayah Kerja Rokan pada 9 Agustus 2021.

PHR bertugas melanjutkan pengelolaan WK Rokan hingga 8 Agustus 2041, dengan wilayah operasi seluas sekitar 6.200 km² di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina, serta mengelola program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *