Views: 830
CIAMIS, JAPOS.CO – Tembakan gas air mata dan senjata mewarnai kegiatan Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Polres Ciamis Polda Jabar. Tembakan senjata dan gas air mata dari para personel Polres Ciamis bertujuan untuk melerai dan melumpuhkan massa aksi demonstrasi yang rusuh.
Aksi demonstrasi tersebut merupakan salah satu agenda dalam kegiatan Simulasi Sispamkota dalam rangka Pengamanan Pilkada Serentak tahun 2024 di Kabupaten Ciamis. Adapun kegiatan simulasi itu berlangsung di Halaman Gedung KH. Irfan Hielmy Ciamis, Selasa (20/8).
Dari pantauan japos.co, terlihat massa aksi dari berbagai elemen masyarakat melempar air dan kardus kepada para personel dari Polres Ciamis. Dengan peralatan lengkap, para personel terus mencoba menahan aksi massa tersebut. Semakin lama, massa aksi jumlahnya semakin banyak dan seketika ricuh. Polres Ciamis langsung menerjunkan para personel bahkan dari Satuan Brimob Polda Jabar juga ikut terlibat untuk meredam massa aksi.
Namun kerusuhan massa aksi terus berlanjut, sehingga petugas menggunakan gas air mata dan senjata. Bahkan tembakan terdengar beberapa kali untuk melerai dan melumpuhkan massa aksi yang rusuh. Jalan Terakhir Kendalikan Massa, Personel Polres Ciamis Tembakkan Senjata dan Gas Air Mata
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengatakan, tindakan senjata dan gas air mata itu merupakan jalan terakhir. Artinya, apabila massa aksi rusuh dan memerlukan penindakan tegas dan terukur, maka langkah terakhir petugas menembakkan gas air mata. “Tapi, yang pasti bagaimana caranya kami menangani hal tersebut agar tidak timbul korban dan situasi tetap kami kendalikan,” katanya.
Terkait titik rawan di Kabupaten Ciamis, kata Akmal, jika melihat gambaran dari Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) itu tidak ada. Artinya seluruh masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya dengan baik, tidak ada kendala. “Untuk Kabupaten Ciamis sampai sejauh ini tidak ada zona-zona yang kami anggap rawan,” katanya.
Menurutnya, dalam pengamanan Pilkada Serentak ini, pihaknya tetap mencadangkan rekan-rekan dari Brimob untuk membackup Polres Ciamis. “Pasukan Brimob adalah pasukan yang terakhir kami kerahkan apabila memang ada rusuh massa yang sulit dikendalikan oleh kekuatan dari Polres Ciamis,” tuturnya.
Dalam simulasi tadi diperlihatkan personel yang menembakkan peluru hampa kepada massa aksi. AKBP Akmal menyebut itu adalah penembakan untuk melumpuhkan. Jadi tidak ada senjata atau peluru tajam. “Itu hanya penembakan untuk melumpuhkan, jadi tidak ada untuk peluru tajam, sifatnya hanya untuk melumpuhkan, gas air mata juga terpaksa digunakan,” ujarnya.
Pilkada Serentak
Simulasi yang digelar Polres Ciamis setelah sebelumnya dilaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja 2024 sebagai upaya pengamanan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024 di Wilayah Kabupaten Ciamis. Apel tersebut diikuti oleh jajaran TNI, POLRI serta Instansi terkait Dishub dan Satpol PP bertempat di halaman Islamic Center Ciamis, Senin (19/8).
Apel digelar untuk mengecek kesiapan personil dan kelengkapan sarana prasarana Polri dan instansi terkait sebelum diterjunkan ke lapangan. Sehingga diharapkan semua perencanaan yang sudah dipersiapkan dapat berjalan dengan optimal guna mensukseskan pelaksanaan pilkada yang aman.
Pj Bupati Ciamis, H Engkus Sutisna yang hadir dalam kesempatan tersebut berkesempatan menyampaikan arahan Kapolda Jabar Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus, SIK MSi.
Dalam arahannya Pj Bupati Ciamis menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia telah memberikan ruang kepada masyarakat Indonesia dalam berserikat berkumpul, serta menyampaikan pendapat yang dilindungi pemerintah. “Pilkada Serentak 2024 adalah salah satu bentuk dari kemerdekaan rakyat dalam memilih wakil rakyat maupun kepala pemerintah sehingga perlu adanya jaminan keamanan agar setiap tahapan Pilkada berjalan dengan aman,” ujarnya.
Menurutnya, pada saat inilah peranan Polri dalam perannya mengamankan proses Pilkada terlaksana secara optimal. “Gangguan Kamtibmas seperti polarisasi sosial, politisasi agama, politik identitas, money politik, isu bernuansa SARA dan potensi konflik antar pendukung Pemilu perlu diwaspadai,” ujar H. Engkus Sutisna.
Pj. Bupati Ciamis menerangkan, berdasarkan tahapan timeline Pilkada 25 September sampai dengan 23 November akan dilaksanakan kampanye. “Saya berharap Polri serta seluruh stakeholder dapat bersikap netral. Tentu pada 27 November saat pelaksanaan pemungutan suara Pilkada diharapkan aman dan lancar,” terangnya.
Pj. Bupati Ciamis mengatakan Operasi Mantap Praja ini untuk stabilitas Kamtibmas di seluruh Jawa Barat terutama saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kemudian pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota Wakil Wali Kota. “Polri menggelar operasi mantap Praja Lodaya 2024, sebagai cara untuk menjaga netralitas Polri dalam pelaksanaan Pilkada serentak meminimalisir segala tindakan kontraproduktif yang justru dapat mencederai nilai nilai yang ada,” pungkasnya. (Mamay)