Scroll untuk baca artikel
BeritaKALIMANTAN

Mayoritas Patah dan Retak, Kualitas Mini Pile Proyek Jalan Pelang -Kepuluk Senila Rp 18,5 M Jadi Sorotan

×

Mayoritas Patah dan Retak, Kualitas Mini Pile Proyek Jalan Pelang -Kepuluk Senila Rp 18,5 M Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

Views: 1.3K

KETAPANG, JAPOS.CO – Mayoritas patah dan retak sebelum digunakan, Kualitas Mini Pile Proyek penanganan long segment (pemeliharaan Rutin, pemeliharaan berkala,peningkatan rekontruksi Pelang – Sungai Kepuluk) PT Clara Citraloka sebagai pelaksana dan konsultan Pengawas CV. Raffan Design di proyek tersebut, senilai Rp 18.563.382.000.00. sumber dana Alokasi Kusus (DAK) Tahun 2024, melalui Dinas Pekerjaan Umum( PUTR) Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat jadi sorotan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal ini di ungkap Mustakim kepada Japos.co bahwa pengadaan mini Pile oleh pihak pelaksana mayoritas patah dan retak sebelum digunakan diproyek tersebut. Bahkan menurut mustakin ada beberapa Mini Pile sudah digunakan, ada dugaan semua Mini Pile Cacat mutu dan Kualitas.

“Hampir seluruh mini Pile, patah dan retak, kami menduga semua Mini Pile tersebut cacat mutu dan kualitas tanpa melalui uji lep langsung digunakan,” tutur Mustakim kepada Japos.co dilokasi proyek (05/08).

Lanjut Mustakin jika mini pile tersebut bermutu dan berkualitas serta sudah melewati uji lep, maka mini pile tersebut tidak akan retak dan patah sebelum digunakan, ini murni kelalaian dari konsultan pengawas CV. Raffan Desingn, PPTK, PPK dan PA dalam mengawasi proyek tersebut.

“Kami curiga Ada apa dengan konsultan, PPTK, PPK dan PA dengan Pelaksana proyek tersebut?,” tutup Mustkim.

Selain itu Japos.co juga melakukan konfirmasi kepada salah satu pekerja pemasangan Mini Pile di lokasi proyek tersebut menjelaskan dirinya sudah bertahun- tahun bekerja di proyek pemasangan mini pile dibeberapa kabupaten kota di Kalimantan Barat, baru kali ini menemukan banyaknya Mini Pile batah dan retak sebelum digunakan.

“Selama bekerja di proyek pemasangan mini pile di beberapa kabupaten kota di kalbar, baru kali ini kami melihat mini Pile belum kami kerjakan sudah patah dan retak. kami hanya makan gaji pak, disuruh kerjakan kami kerjakan,” terang pekerja kepada Japos.co dilokasih kerja (05/08).

Mengali informasi lebih lanjut japos.co melakukan konfirmasi melalui WhatsApp kepada Rahmad selaku PPK di proyek tersebut terkait banyaknya Mini Pile belum digunakan, sudah banyak yang batah dan retak? dan apakah sudah dilakukan uji lab terkait mutu kualitas Mini Pile tersebut?.

Menurut keterangan Rahmad bahwa Mini Pile -mini Pile tersebut retak artinya afkir dan sudah di sortir.

“Retak artinya afkir dan sudah di sortir,” tutur PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Ketapang, Rahmad Golden melalui WhatsApp (06/08) kepada Japos.co.

Japos.co juga melakukan konfirmasi lewat WatsApp kepada Daniel Ledo selaku bagian logistik PT Clara Citraloka sebagai pelaksana di proyek tersebut menjelaskan semua material Mini Pile yang tidak masuk spesifikasi teknis atau rusak di kembalikan ke pemilik barang untuk di return.

Ditanya terkait mini Pile beli punya siapa? Daniel Ledo menjelaskan dirinya kurang tahu asal usul material mini Mini Pile tersebut milik siapa, dan dirinya membeli barang tersebut sudah sesuai syarat, sudah semua untuk uji kekuatan beton, dan lakukan test lapangan u/ menjaga mutu karakteristiknya.

“Semua material yang tidak masuk spesifikasi teknis atau rusak kita kembalikan untuk di return, kalau perusahaannya saya kurang copy, intinya saya beli barang sesui yang di syaratkan. Sudah semua untuk uji kekuatan beton, dan kita lakukan test lapangan untuk menjaga mutu karakteristiknya,” terang Daniel Ledo bagian logistik PT Clara Citraloka (15/08) melalui WhatsApp.

Hengga berita ini Japos.co terus mengumpulkan data-data lain terkait permasalahan di proyek ini. (Agustinus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *