Scroll untuk baca artikel
BeritaDepok

Sinergi TNI dan Pemkot Depok Ubah “Red Zone” Jadi Lahan Urban Farming Produktif

×

Sinergi TNI dan Pemkot Depok Ubah “Red Zone” Jadi Lahan Urban Farming Produktif

Sebarkan artikel ini

Views: 836

DEPOK, JAPOS.CO – Senin, 12 Agustus 2024, menjadi hari bersejarah bagi Kota Depok ketika Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan, didampingi oleh Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf. Iman Widhiarto, dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, menghadiri panen perdana bawang merah serta tanam perdana cabai di lahan urban farming Pesona Square, Jalan Ir. H. Juanda. Kegiatan ini menandai langkah penting dalam memanfaatkan lahan-lahan tidur di wilayah Depok yang sebelumnya dikenal sebagai “red zone” atau area rawan kriminalitas.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam sambutannya, Mayjen TNI Mohamad Hasan menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Kodam Jaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

“Program urban farming ini adalah salah satu cara kami untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di wilayah sekitar, agar dapat ditanami komoditas penting seperti cabai dan bawang yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Depok dipilih sebagai salah satu lokasi utama program urban farming karena dianggap memiliki potensi yang unik. Menurut Mayjen Hasan, kerjasama antara TNI dan masyarakat dalam memanfaatkan lahan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengurangi potensi kerawanan di wilayah tersebut.

“Dengan mengubah lahan yang dulunya rawan kriminalitas menjadi lahan pertanian urban, kita harapkan dapat menekan angka kejahatan di daerah ini,” tandasnya.

Kolonel Inf. Iman Widhiarto, Dandim 0508/Depok, menambahkan bahwa inisiatif ini terinspirasi dari arahan Pangdam Jaya yang mendorong pemanfaatan lahan-lahan tidur di kota sebagai lahan pertanian.

“Kami, TNI, adalah pemersatu bangsa. Kolaborasi antara TNI dan masyarakat dalam program ini sangat penting, terutama dalam mengembangkan urban farming di Depok. Jangan sampai kontestasi politik nanti memecah belah, kita semua harus bersatu,” tegasnya.

Lahan urban farming di Pesona Square, yang berada di antara mal dan jalan tol, kini berhasil diubah menjadi lahan pertanian produktif meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan air dan kondisi tanah yang kering. Panen perdana ini menandai keberhasilan program urban farming di Depok yang diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Kami sangat termotivasi oleh ajaran Pangdam tentang pentingnya urban farming. Semoga program ini terus berkelanjutan dan dapat diimplementasikan di wilayah lain,” imbuh Iman.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kodim 0508/Depok dan Pangdam Jaya atas inisiatif ini. Menurutnya, lahan-lahan tidur di Kota Depok, seperti lahan tidur dijalan Juanda ini, kini dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman bernilai ekonomis seperti bawang dan cabai.

“Program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah kriminalitas di wilayah tersebut, tetapi juga menghasilkan produksi bawang merah yang cukup signifikan,” jelasnya.

Imam juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) serta dukungan teknologi dari SMK setempat turut berperan dalam pengembangan urban farming ini.

“Selain itu, program ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, terutama mereka yang memiliki keahlian di bidang pertanian,” tambah Imam.

Sementara itu, Pendiri Komunitas Kampung Kita Depok (K3D), Sungkowo Pujo Dinomo, yang lebih akrab disapa Pak’de Bowo, mengapresiasi transformasi kawasan Jalan Juanda yang sebelumnya dikenal sebagai sarang kejahatan menjadi lahan pertanian perkotaan yang produktif.

“Lahan ini dulunya gelap dan sering disalahgunakan untuk aktivitas kriminal. Namun, dengan inisiatif urban farming ini, lahan tersebut bisa diubah menjadi area pertanian yang bermanfaat,” katanya.

Pak’de Bowo juga berharap agar program urban farming ini dapat terus digalakkan di seluruh wilayah. “Program ini sangat bermanfaat, terutama dalam memanfaatkan lahan-lahan yang tidak terpakai untuk ditanami komoditas penting seperti cabai dan bawang yang bisa membantu mencegah inflasi,” tutupnya.

Kegiatan ini bukan hanya sekedar upaya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan perubahan positif di tengah tantangan yang dihadapi Kota Depok.( Joko Warihnyo )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *