Views: 2.9K
KETAPANG, JAPOS.CO – Sebuah paket pekerjaan pembangunan jembatan girder Jalan Sungai Tapah Pesaguan, Kecamatan MHS Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat dipertanyakan, proyek milik DPUTR Ketapang Bidang Bina Marga ini diduga keras bermasalah.
Sangat disayangkan, sejauh ini proyek tersebut belum tuntas dilaksanakan oleh CV. Pilar Cahaya Abadi dari tahun 2023 hingga sekarang, menurut informasi yang didapat dari warga setempat dan tokoh masyarakat yang bernama Yudistira, bahwa proyek yang menelan biaya milyaran rupiah itu sudah dicairkan, akan tetapi Pekerjaannya tidak selesai bahkan terkesan ditelantarkan alias mangkrak, diduga karena kurang Pengawasan dari pihak PPK, PPTK nya. Sedangkan Masyarakat Petani sangat berharap dengan Jembatan Girder itu agar cepat selesai sebagai sarana aktivitas masyarakat Pesaguan.
Pekerjaan ini dilaksanakan berdasarkan SPK Nomor : P/827/PPK.6-APBD/DPUTR-B/600.1.10.3/VI/2023 tanggal 6 Juni 2023. Dengan Judul Pekerjaan Pembangunan Jembatan Girder Jalan Sungai Tapah Pesaguan Kecamatan MHS. Nilai Kontrak Rp.1.277.000.000.00,- menggunakan Sumber Dana DAU APBD Kabupaten Ketapang TA. 2023, dan sebagai Penyedia Jasanya yaitu CV Pilar Cahaya Abadi, selama 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender mulai tanggal 7 Juni 2023 selesai 3 Desember 2023.
Yudistira mengatakan bahwa telah melakukan pantauan ke lokasi “Saya sudah lakukan pantauan kelokasi tersebut pada tanggal 10/09/2023, disana saya menemukan ada beberapa tiang pancang yang sudah terpasang yaitu berjumlah sekitar 12 batang tiang ukuran bulat, namun aneh yang disebelah berjumlah 10 batang sedangkan yang disebelahnya lagi hanya ada 2 batang, ada yang janggal kenapa jumlah tiang pancang itu tak sama jumlahnya tentu hal ini menjadi pertanyaan bagi kami, apakah pekerjaan jembatan girder yang bernilai 1 Milyar lebih ini hanya dikerjakan sebatas pemasangan tiang pancang yang timpang itu saja,” ucap Yudistira kepada Japos.co Rabu (07/08)
“Mengacu pada uraian SPEKnya bahwa, paket tersebut, jelas uraian pekerjaannya bahwa, divisi 1, Umum, Mobilisasi, manajemen keselamatan lalu lintas, sondir termasuk laporan dan dldivisi 7, struktur. Penyediaan tiang pancang beton bertulang pracetak Ulukuran 400mm X 400mm, pemancangan tiang pancang beton bertulang Uk. 400mm X 400mm. artinya yang sudah dikerjakan berupa tiang bulat itu sudah tak sesuai SPEK.
Tak sampai hilang begitu saja proyek pembangunan jembatan girder tahun 2023 ini, lalu Yudistira lanjut melakukan penelusuran pada hari Minggu (21/07/2024).
“Dilokasi Pembangunan Jembatan Girder 2023 ini, saya mendapati bahwa tiang pancang jembatan itu telah dicor menggunakan semen dan untuk memastikan sudah berapa lama tiang pancang itu dicor oleh pihak pelaksana dan DPUTR, lalu saya bertanya kepada warga (Petani) yang sedang lewat untuk ke kebun, kata warga belum lama ini ada beberapa mobil datang kerjakan pengecoran tapak tiang pancang jembatan tersebut sempat beberapa jam kerja, setelah itu hingga saat ini pekerjaan jembatan girder itu sudah tidak jelas lagi aktivitasnya,” tambah Yudistira Minggu (21/07).
“Mendapat informasi dari Warga ini lalu saya langsung ke kantor DPUTR untuk bertemu dengan PPK.6 Urai Iing Fernando serta Kabid BM untuk konfirmasi terkait permasalahan tersebut, dua kali datangi DPUTR Bidang BM semua pada Keluar dan sedang tidak berada ditempat (ruangan) termasuk Kabid BM Rahmad juga tidak sedang ditempat, kemudian saya melakukan konfirmasi lewat WhatsApp, Rahmad menjawab katanya nanti hari Minggu 04/08/2024 bisa ketemu dia (Kabid BM).Namun ternyata Rahmad berbohong alias janji palsu, sesuai janji yang telah diucapkannya WhatsApp tak pernah diangkat dan dibalas lagi,” tutup Yudistira kepada Japos.co dikantor Biro Ketapang Rabu (07/08).
Hingga berita ini diterbitkan terkait permasalahan dimaksud, Japos.co belum bisa terhubung dengan PPK.6 maupun Kabid BM DPUTR Ketapang. (M.HARISY)