Views: 1.1K
TANGERANG, JAPOS.CO – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024 sudah berjalan dan bahkan sebagian sekolah sudah mulai dilaksanakan.
Setiap sekolah memiliki background berbeda, termasuk dalam hal pakaian seragam Sekolah.
SMPN 1 Legok dan SMPN 3 Legok Kabupaten Tangerang masih satu atap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) pagi dan sore. Masuk SMPN 1 dan SMPN 3 Legok membuat orang tua siswa mengeluh, pasalnya mahalnya harga pakaian seragam yang harus dibeli di koperasi sekolah.
Salah satu orang tua berinisial SN mengatakan semua jenis pakaian seragam
dibeli dikoperasi SMPN 1 Legok Tangerang.
“Harga pakaian seragam perempuan Rp : 1.600 000. Jenis pakaian seragam yang dibeli yaitu: Satu stel pakaian seragam Olahraga, Satu potong pakaian seragam baju batik atasan perempuan (tidak berikut celana atau rok). Satu potong pakaian seragam muslim atasan perempuan. (tidak berikut celana atau rok). Tiga Jilbab khusus perempuan.(Topi, dasi, ikat pinggang, kaos kaki, rompi, dan atribut, masing- masing satu pcs,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, untuk pakaian seragam laki-laki. Satu stel pakaian seragam Olah raga untuk laki – laki.
“Satu potong pakaian seragam atasan batik untuk laki-laki (tidak berikut celana), satu potong pakaian seragam atasan muslim untuk laki-laki (tidak berikut celana). Ditambah: topi, dasi, ikat pinggang, kaos kaki, rompi, dan atribut, masing – masing satu pcs. Total harga Rp : 1.500.000,” paparnya.
“Koperasi sekolah tidak menjual pakaian seragam eceran, kami orangtua diwajibkan membeli pakaian seragam secara borongan yang sudah ditentukan harganya tidak boleh ditawar – tawar,” lanjutnya.
Menurutnya, semua pakaian seragam yang dijual tidak ada rincian satuan harga dan tidak boleh meminta kuitansi pembelian dari koperasi, bukan hanya itu saja, orangtua harus membeli lagi pakaian seragam, pakaian warna putih biru dan celana atau rok bawahan warna hitam serta seragam lainnya yang tidak ada di koperasi sekolah.
Selain itu, menurut hitungan dia, harga pakaian seragam lebih murah membeli ditoko pasar dari pada membeli dikoperasi sekolah.
Sementara itu, saat pihak koperasi SMPN 1 Legok dikonfirmasi ternyata informasi dari orangtua tersebut bukan hanya isapan jempol, ternyata benar harga pakaian seragam dikoperasi sekolah SMPN 1 Legok menjerat orang tua.
Nana yang melayani pembelian pakaian seragam SMPN 1 Legok dikoperasi memberikan rincian jenis – jenis pakaian seragam yang harus dibeli dikoperasi.
Terlihat hanya sepuluh jenis dan tidak bisa dibeli secara eceran orangtua harus membeli secara borongan.
Sedangkan Komite Aekolah SMPN 1 Legok Tangerang, Tetep Bimbing Gunadi dan Adang, saat ditemui membenarkan adanya keluhan orangtua siswa terkait mahalnya harga pakaian seragam sekolah.
“Soal harga pakaian seragam, saya tidak pernah dibajak musyawarah atau rapat orang tua dan sekolah untuk membahas jual beli seragam siswa, oleh pimpinan SMPN 1 Legok. Bahkan komite sekolah tidak mengetahui adanya jual beli seragam yang nilainya sangat mahal, saya sebagai komite baru tahu setelah banyaknya keluhan dari orangtua siswa,” tutup Tetep. (BUDI)