Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Tekan Kasus Stunting Dinkes Ciamis Laksanakan Program Pawang Hati Bucin

×

Tekan Kasus Stunting Dinkes Ciamis Laksanakan Program Pawang Hati Bucin

Sebarkan artikel ini

Views: 808

CIAMIS, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Ciamis sukses menekan angka kasus stunting di bawah target nasional yaitu 6%. Sedangkan berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) merujuk data Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis, saat ini total bayi yang masih stunting sebanyak 2834 atau 4,07%.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Ciamis, dr. Eni Rochaeni mengungkapkan, ada beberapa faktor yang bisa menurunkan angka stunting di Ciamis. Seperti dukungan masyarakat untuk datang ke posyandu maupun layanan kesehatan.

Sebab, dengan datang ke posyandu, maka calon balita dari ibu hamil bisa terdeteksi untuk tahu kondisi anaknya. “Kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu cukup tinggi. Sehingga itu bisa mensukseskan menekan stunting,” ungkapnya, Rabu (31/7).

Menurutnya, sesuai data di Dinkes Ciamis, untuk semester pertama Januari sampai Juni jumlah sasaran balita di Ciamis sebanyak 69.963. “Sementara untuk jumlah balita yang datang dan diukur di posyandu ada sebanyak 69.705 atau 99,63%,” ujarnya.

Meskipun terjadi penurunan, namun pihaknya tetap mensosialisasikan terkait stunting. “Kasus stunting sendiri harus ada penekanan dari semua pihak. Mulai dari keluarga, penunjang fasilitas kesehatan maupun pemerintah. Maka dari itu, Dinkes Ciamis untuk mensukseskan menekan kasus stunting, melaksanakan program Pawang Hati Bucin. Tim Pawang Hati Bucin sendiri terus melakukan monitoring dan evaluasi terpadu setiap minggu. Monitoring ini lewat luring ataupun daring, terkait perkembangan kondisi di lapangan dengan para nakes juga para kader posyandu,” ungkapnya.

Sementara untuk mensukseskan dalam menekan angka stunting, kata dr. Eni, pihaknya sudah menyiapkan 5.630 kader posyandu yang sudah mendapatkan pelatihan. Selain itu juga, pemberian makanan tambahan untuk anak. Kemudian, di 1.614 posyandu sudah memiliki alat untuk timbang ukur bayi yaitu antropometri. “Bukan hanya itu, di puskesmas se-Ciamis juga sudah ada alat USG, sebagai upaya memantau perkembangan janin,” pungkasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *