Scroll untuk baca artikel
BeritaDKIHEADLINEPENDIDIKAN

Wantimpres: Perlu Dipikirkan Student Loan, Bantu Pembiayaan Pendidikan Mahasiswa Tak Mampu

×

Wantimpres: Perlu Dipikirkan Student Loan, Bantu Pembiayaan Pendidikan Mahasiswa Tak Mampu

Sebarkan artikel ini
Anggota Wantimpres, HR Agung Laksono serahkan potongan nasi tumpeng Dies Natalis Ke-12 IBI-K57, kepada Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, Zainuddin Amali (ketiga dari kanan). Foto: (A.Ristanto)

Views: 813

JAKARTA,JAPOS.CO –  Pemerintah bersama pemangku kepentingan lain perlu memikirkan student loan , untuk membantu pembiayaan pendidikan tinggi bagi para mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan ekonomi cukup. Hal ini juga untuk menghindarkan jeratan utang dari pinjol (pinjaman online).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Student Loan adalah dana pinjaman pendidikan yang diberikan lembaga keuangan atau pemerintah kepada seseorang untuk membiayai pendidikan. Sistem seperti ini sudah banyak diterapkan beberapa negara di dunia, salah satunya Amerika Serikat.

“Bagaimana formulasinya, kami serahkan kepada pihak terkait. Baik kementerian keuangan, kementerian pendidikan dan kebudayaan, kemudian juga perbankan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya,” ungkap Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia, Dr. dr. HR Agung Laksono.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957 ini menyampaikan hal tersebut pada Puncak Acara Dies Natalis

ke-12 lnstitut Bisnis dan lnformatika Kosgoro 1957 (lBl-K57) di Gedung Graha Kosgoro 1957,  Jl. Kahfi  ll, Jagakarsa – Jakarta Selatan, Kamis 25 Juli 2024.

Menurut Agung, jika pemerintah bisa menyediakan dana bea siswa untuk meraih doktor di luar negeri, mengapa negara tidak menyediakan bantuan biaya bagi para mahasiswa yang kurang mampu. Karena Angka partisipasi kasar perguruan tinggi Indonesia masih rendah.

Angka partisipasi tersebut di suatu negara sangat penting guna bersaing di tengah globalisasi.

Diungkapkan, berdasarkan data Bank Dunia 2020, Angka Partisipasi Kasar Perguruang Tinggi Indonesia kurang lebih 37 persen, berada di bawah Singapura (91 persen); Thailand (49 persen); dan Malaysia (43 persen).

Pada kesempatan acara yang diisi orasi ilmiah Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, DR. Zainuddin Amali, SE, MSi dengan pilihan tema: “Mewujudkan Generasi Emas yang Unggul dan Berdaya Saing Global

Melalui Inovasi dan Kolaborasi”, Agung merasa bersyukur IBI K-57 bisa merayakan Dies Natalis ke-12. Sesungguhnya secara hitungan waktu, jika diawali dengan Sekolah Tinggi Manjemen (Stima) Kosgoro, maka tahun ini IBI-K57 sudah berusia 36 tahun.

 Satu-satunya Ormas

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar ini juga mengungkapkan, dari 10 organisasi kemasyarakatan (ormas) di Partai  Golkar, Kosgoro 1957 menjadi satu-satunya yang memiliki dan menyelenggarakan pendidikan tinggi. Hal ini terwujud berkat kegigihan kader dan fungsionaris Kosgoro 1957 melalui usaha keras dan gotong royong.

Melihat kemajuan IBI-K57 yang tiap tahun menerima pendaftaran mahasiswa baru antara 600-700 orang dan  mewisuda 300-400 sarjana, maka diharapkan lembaga pendidikan ini bisa ditingkatkan menjadi Universitas Kosgoro 1957. “Baik ketua yayasan Dr. H. Rambe Kamarul Zaman MSc, MM maupun Rektor IBI-K57 Dr. Haswan Yunaz, MM, M.Si, sudah menyiapkan program studi bidang tehnik, satu persaratan yang harus dipenuhi untuk  meningkatkan status IBI-K57 menjadi Universitas Kosgoro 1957.

Sementara itu menurut Rektor, Haswan Yunaz, hingga 2024, IBI-K57 mengelola tujuh program studi (prodi), yang terdiri atas enam Prodi Sarjana (S-1) dan satu Prodi Magister (S-2). Prodi-prodi tersebut bernaung di Tiga Fakultas, yakni Ekonomi; FISIP dan Fasikom.

Sedangkan jumlah mahasiswa berdasarkan Forlap Dikti 2023/2024, sebanyak 2.542 orang dengan 74 dosen tetap, sehingga rasio dosen mahasiswa 1:34.

“Semua prodi sudah terakreditasi. Empat prodi terakreditasi Baik Sekali dan tiga prodi terakreditasi Baik,” katanya.

Yayasan Universitas Kosgoro 1957 penyelenggara IBI-K57, juga mendorong terus pengembangan SDM tenaga pendidik dan dosen dengan memberi kesempatan bagi yang berusia produktif, didorong untuk melanjutkan studi ke Srata 3/doktor, baik biaya mandiri maupun melalui bantuan bea siswa internal.

“Alhamdulillah saat ini sudah berjalan 20 dosen sedang kuliah S3, di mana tiga di antaranya sudah meraih gelar doktor,” ungkap Haswan yang kembali dipercaya Yayasan Universitas Kosgoro 1957, menjadi rektor IBI-K57 masa bakti 2024-2028.

Dikatakan, langkah selanjutnya sesuai arahan Ketua Dewan Pembina dan Ketua Yayasan Universitas Kosgoro 1957, setelah terbentuk Program Magister Manajemen S2 mulai tahun 2024, tugas berikut mewujudkan IBI-K57 menjadi Universitas Kosgoro 1957 secepatnya.

Dies Nataiis ke-12 lnstitut Bisnis dan lnformatika Kosgoro 1957 (lBl-K57), merupakan momentum untuk melaksanakan komitmen melakukan perubahan demi kemajuan IBI-K57, dengan mengadakan serangkaian kegiatan didalam dan luar kampus lBl-K57 sejak bulan Juni 2024. Pada puncak acara dengan mengusung tema: “Mewujwdkan Generasi Emas yang Unggul dan Berdaya Sarng Global melalui Inovasi dan Kalaborasi”, juga diselenggarakan seminar. Selain menghadirkan Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, Prof. Dr. Zainuddin Amali, SE, MSi, juga Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti, BA, MSc sebagai nara sumber.

Acara juga disaksikan para Pengurus PPK Kosgoro 1957 dan Ketua Umum Gerakan dan Lembaga di Lingkungan Kosgoro 1957, para wakil rektor, tenaga ahli, dekan, para dosen serta mahasiswa dan tokoh masyarakat di lingkungan kampus serta mitra IBI-K57. (Ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *