Views: 994
DEPOK, JAPOS.CO – Depok Open Space (DOS) menjadi saksi berkumpulnya berbagai komunitas di Kota Depok dalam acara bertajuk “Depok Berkebaya.” Acara ini berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat yang antusias mengenakan kebaya dari berbagai wilayah di Indonesia, menampilkan kekayaan budaya yang beragam.
Komunitas yang hadir sangat beragam, mulai dari Komunitas Lansia, Komunitas Agama, Paguyuban Duta Baca, unsur Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga organisasi profesi. Mereka tampak anggun dan penuh semangat mengenakan kebaya, simbol kebanggaan budaya Indonesia.
“Alhamdulillah, banyak komunitas yang hadir, termasuk komunitas Hindu, Protestan, Konghucu, Katolik, dan lansia. Semuanya menggunakan kebaya khas dari berbagai daerah di nusantara,” ungkap Ketua Panitia Depok Berkebaya, Veronika Yuliastuti, Rabu 24 Juli 2024.
Tak hanya dari Kota Depok, acara ini juga dihadiri oleh wanita dari berbagai wilayah lainnya, seperti Bali, Surabaya, serta Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Mereka mengenakan kebaya dari berbagai daerah di Indonesia, mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya nusantara.
“Jadi beragam ya, tidak hanya kebaya asal Kota Depok, kebaya Bali hingga Papua juga banyak yang menggunakannya untuk memeriahkan Hari Kebaya di Kota Depok ini,” jelas Veronika, yang juga merupakan Ketua Komunitas Cinta Kebaya Depok.
Acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga upaya untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
“Harapannya, semakin banyak masyarakat yang mencintai budaya kebaya ini. Karena merupakan warisan bangsa Indonesia,” tutup Veronika.
Depok Berkebaya menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman budaya bisa dirayakan bersama, membangun kebersamaan dan memperkuat identitas nasional. Acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya kebaya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas bangsa.(Joko Warihnyo)