Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Barat

Pemko Bukittinggi Menuju Sehat  Sosialisasikan Pekan Imunisasi Polio

×

Pemko Bukittinggi Menuju Sehat  Sosialisasikan Pekan Imunisasi Polio

Sebarkan artikel ini

Views: 758

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Puskesmas Tigo Baleh gelar Podcast dengan Topik “Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahap 2 Tahun 2024, (18/07).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Posdcast perdana tersebut hadirkan Narasumber; Pengelola program imunisasi  Ade Sri Wahyuni AMd Keb dan Pengelola Program Promkes / Host Reni Elwiza AMd Keb SKM juga disampaikan asal mula timbulnya Virus Polio dapat menyebabkan kelumpuhan secara mendadak dan kecacatan seumur hidup bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernapasan.

Polio sangat berbahaya dan bisa menular pada anak yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit polio, Sekali anak terkena polio justru tidak bisa disembuhkan dan diobati namun bisa dicegah dengan cara pemberian imunisasi polio.

“Hampir 90 persen  terinfeksi hanya  mengalami gejala ringan seperti; Sakit tenggorokan, demam, mual, kelelahan, sakit kepala, kekakuan pada leher, nyeri pada anggota badan dan nyeri perut,” ujar Ade.

Disebutkan anak terjangkiti polio bisa alami kelumpuhan dikarenakan virus polio dapat menyerang saraf pusat manusia, apabila yang diserang ada saraf motorik (alat gerak) manusia bisa lumpuh layu tiba tiba.

Untuk kasus polio paling banyak terjadi anak dibawah usia 5 tahun, namun polio dapat terjadi pada semua usia.

Adapun penyebaran virus polio dapat terjadi masuk kedalam tubuh melalui mulut, lewat air atau makanan tercemar kotoran / tinja yang mengandung virus polio, maka dari itu bagi masyarakat memiliki Balita segera berikan vaksinasi polio (4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik) lengkap.

Bahkan imunisasi polio tetes sangat aman, lebih dari 250 juta polio tetes telah diberikan pada 15 juta anak terdapat di Aceh, Sumatera, Jakarta, Jateng, Jatim dan Sleman (DIY) dan itupun tidak ada kejadian efek samping yang membahayakan .

Penggunaannya Polio  telah disetujui Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan di Indonesia telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).(Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *