Views: 796
CIAMIS, JAPOS.CO – Menjelang tahun ajaran baru, selalu membawa berkah bagi penjual alat perlengkapan sekolah untuk meraup cuan. Peluang tersebut ditangkap oleh penjual buku dan alat tulis dadakan di Pasar Manis Ciamis. Pantauan di pasar tradisional terbesar di tatar galuh Ciamis, terutama di Blok A, Minggu, (14/7) terdapat beberapa titik penjual buku dan alat tulis dadakan.
Ada penjual yang buka jongko atau lapak baru, ada pula pedagang mainan yang juga menyediakan buku maupun alat tulis. Mereka memajang aneka jenis buku tulis maupun buku gambar, alat tulis pensil, pulpen, penghapus, rautan pensil, tempat pensil, sampul buku dan lainnya. Lapak jualan tidak pernah sepi pembeli.
Tidak sedikit pembeli yang mayoritas perempuan, juga membawa anak. Beberapa di antaranya membeli buku per pak atau satuan. Satu pak buku kecil isi 10 dijual Rp30.000-32.000, sedang buku tebal besar dijual Rp35.000-45.000 per pak. Sampul buku isi 6 atau 10 harganya Rp10.000.
Wawan, salah satu penjual buku dadakan mengaku kesehariannya menjual mainan anak. Namun, sejak sepekan sudah menyediakan buku berikut peralatan alat tulis. “Sudah beberapa tahun belakangan, kalau mau masuk sekolah, ikut jual buku. Alhamdulillah keuntungan lumayan. Apalagi tiga hari terakhir ini pembeli sangat ramai,” kata Wawan ketika ditemui japos.co, Minggu, (14/7).
Di sela melayani pembeli, dia menambahkan untuk jualan buku dan alat tulis menyediakan modal Rp5 juta. Uang tersebut sebagai uang muka membeli buku berikut piranti lainnya di salah satu toko buku. “Kerjasama dengan toko buku, jadi tinggal ambil saja. Kalau buku habis, langsung minta lagi, ngambil di gudang. Perhitungan nanti setelah selesai jualan tiap hari,” tuturnya.
Dia mengaku meskipun jualan buku dadakan hanya sebentar, namun menguntungkan. Dalam sehari omzet jualannya bisa mencapai Rp2 juta, dengan keuntungan sekira Rp400.000. Wawan juga mengatakan penjual buku dadakan ikut membantu masyarakat lebih mudah mendapatkan buku maupun alat tulis. Hal itu karena toko buku selalu penuh sehingga, pembeli harus antre lebih lama. “Jualan ini membantu masyarakat mendapat buku. Harga juga tidak jauh beda dengan yang di toko,” kata Wawan.
Sementara itu, Ny. Popon, salah seorang pembeli mengaku sengaja membeli alat perlengkapan sekolah di pedagang dadakan, karena lebih mudah dijangkau dan tidak lama antre. “Tinggal beli buku dan alat tulis. Baju seragam juga sudah beli, lengkap. Ya lebih enak beli di sini, lebih cepat, harganya juga tidak jauh beda dengan yang di toko,” singkatnya. (Mamay)